Tenang di Tengah Badai

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Salah satu kisah paling terkenal dalam kehidupan Yesus adalah ketika Ia menenangkan badai (Matius 8:23–27, Markus 4:35–41, dan Lukas 8:22–25).

Bayangkan para murid yang berada di dalam perahu bersama Yesus saat badai dahsyat menerjang di laut. Mereka tidak siap menghadapi situasi ini. Diliputi kepanikan, mereka merasa bahwa nyawa mereka dalam bahaya. Sementara itu, Yesus tertidur dengan tenang di tengah badai.

Alih-alih mencontoh ketenangan Yesus, para murid malah membiarkan ketakutan mereka mengambil alih. Mereka memohon kepada Yesus untuk bertindak. Yesus pun menenangkan badai tersebut, namun sebelumnya Dia bertanya kepada mereka, “Mengapa kamu takut?”

Pertanyaan lembut-Nya bukan karena mereka meragukan kuasa Yesus untuk menyelamatkan mereka, melainkan karena mereka kesulitan untuk percaya bahwa Yesus akan membawa mereka melalui badai tersebut.

Meskipun para murid tahu bahwa Yesus ada bersama mereka di dalam perahu, mereka belum sepenuhnya memahami apa yang Dia mampu lakukan.

Yesus adalah kekuatan mereka untuk mengatasi badai. Dia adalah penyedia, pelindung, penyembuh, dan pemimpin mereka. Yesus adalah sumber kedamaian dan kekuatan mereka.

Tuhan yang sama yang bersama para murid di perahu itu juga hadir bersama kita. Apa pun badai yang Anda hadapi saat ini, Yesus ada di dekat Anda. Tidak ada situasi apa pun yang Anda alami yang tidak dihadapi-Nya bersama Anda.

Yesus telah ada, sedang ada, dan akan selalu ada. Dia ada di awal waktu dan akan tetap ada hingga akhir. Dia telah melihat setiap peristiwa dalam sejarah manusia, dan Dia tidak pernah meninggalkan siapa pun yang berseru dan percaya kepada-Nya.

Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, dan sifat-Nya tidak pernah berubah. Dia ada untuk Anda, bukan melawan Anda—itulah sebabnya Anda tidak perlu takut. Dan itulah mengapa hari ini Anda bisa mengambil Yesaya 41:13 sebagai janji pribadi Anda:

“Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: 'Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.'"

Editor : Hasiholan Siahaan