JAKARTA, iNewsTangsel.id - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry J. Juliantono secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Koperasi Jasa Tri Capital Investama (TC Invest) yang diselenggarakan di sebuah hotel dan convention center di Sentul, Jawa Barat, pada Sabtu (4/1/2025).
Dalam pidatonya, Ferry menyatakan bahwa koperasi Indonesia kini memasuki era baru, menjadi momen kebangkitan koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional. Ia optimistis koperasi mampu memberikan kontribusi ekonomi yang lebih besar dibandingkan BUMN maupun swasta.
“Saya sepakat bahwa kita sedang memasuki era baru bagi koperasi Indonesia. Dengan semangat seperti yang ditunjukkan TC Invest, kita yakin aset koperasi bisa melebihi BUMN atau swasta. Saat ini, total aset koperasi baru Rp281 triliun, jauh di bawah BUMN yang mencapai Rp7.000 triliun atau swasta yang berkisar Rp10.000-20.000 triliun. Ini menjadi tugas kita bersama, termasuk TC Invest, untuk meningkatkan aset tersebut,” ujar Ferry dalam rilis yang diterbitkan Senin (6/1/2025).
Ferry mengapresiasi semangat dan optimisme Koperasi TC Invest yang menurutnya telah menunjukkan wajah koperasi modern yang adaptif terhadap perubahan zaman.
“Saya senang melihat optimisme di TC Invest. Ini menunjukkan koperasi kita mulai menghilangkan mentalitas inferior. Koperasi kita harus berdiri tegak, punya semangat membangun pabrik sendiri, dan menjadi konglomerat seperti koperasi besar di luar negeri,” lanjutnya.
Rakernas TC Invest 2025, yang berlangsung sejak Jumat (3/1/2025) hingga Minggu (5/1/2025), membahas evaluasi kinerja 2024, rencana kerja 2025, rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPB) 2025, serta penetapan target yang akan disampaikan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Ferry, yang hadir bersama Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi, Henra Saragih, menekankan pentingnya digitalisasi koperasi. Ia menyebut digitalisasi sebagai kunci keberhasilan, termasuk pengembangan aplikasi Super Apps Koperasi, Bank Koperasi Digital, dan rebranding koperasi.
Menurut Ferry, pemerintah juga serius mendukung koperasi dengan melibatkan mereka dalam berbagai program, seperti distribusi pupuk bersubsidi, program makan bergizi gratis untuk mengatasi stunting, serta perumahan berbasis koperasi. Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo telah menyetujui alokasi Rp10 triliun untuk Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) guna mendukung gerakan koperasi.
Ketua Pengurus Koperasi TC Invest, Dr. Iqbal Alan Abdullah, MSc, menyoroti peran penting digitalisasi dalam keberhasilan koperasi, khususnya saat pandemi Covid-19. “Saat pandemi, kami tetap bertahan karena semua transaksi dilakukan secara digital. Kami memiliki aplikasi TCI Mobile dan ‘Juara,’ yang membuat sistem kami transparan dan dapat dipantau kapan saja. Digitalisasi adalah kunci, didukung kantor layanan di 15 lokasi di Indonesia,” jelasnya.
Iqbal optimistis koperasi akan bangkit di era pemerintahan Prabowo-Gibran, mengingat sejarah keluarga Prabowo yang memiliki akar koperasi. Ia menyebut kakek Prabowo, Margono Djojohadikusumo, sebagai pendiri BNI dan tokoh koperasi, sementara ayahnya, Prof. Soemitro Djojohadikusumo, adalah pendiri IKPRI.
“Kami menaruh harapan besar pada pemerintahan ini. Rakernas kali ini mengangkat tema ‘A New Era of Cooperative Towards 2045: Community, Collaboration, Competitive.’ Apalagi tahun 2025 ditetapkan sebagai Tahun Koperasi Internasional oleh PBB,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan keanggotaan koperasi di Indonesia yang saat ini baru mencapai 8,41 persen, jauh di bawah rata-rata global 16,31 persen. Hal ini berdampak pada rendahnya kontribusi koperasi terhadap PDB nasional.
Koperasi TC Invest, yang beranggotakan karyawan, pelaku usaha, dan pensiunan, memiliki berbagai unit bisnis, termasuk perdagangan (TCI Mart), simpan pinjam, pendidikan (Asia Digital Academy), properti, pariwisata, teknologi, peternakan, dan layanan crowdfunding.
Rakernas tersebut dihadiri oleh para pengurus, pengawas, dan manajemen TC Invest, termasuk Ketua Pengawas Dr. Aripin, Sekretaris Jones Sirait, Bendahara Nur Azizah Zuhriyah, General Director Agus Jamiatul Firdaus, serta sejumlah direktur lainnya.
Editor : Hasiholan Siahaan