Setia dalam Pekerjaan, Ini Kisah Herman Selama 21 Tahun Menjajakan Es Doger

PONDOK RANJI, iNewsTangsel.id – Di sudut jalan Pondok Ranji, seorang penjual es doger bernama Herman telah mengabdikan lebih dari 21 tahun hidupnya untuk berjualan es doger. Di usia 50 tahun, Bapak Herman telah menghadapi berbagai pasang surut dalam usaha es doger yang menjadi sumber penghidupannya.

Herman memulai usaha es doger-nya pada tahun 2004. Ia memilih berjualan es doger karena merasa ini adalah usaha yang paling sesuai dengan kemampuannya.

"Sebisa saya, hanya es doger ini yang saya kuasai," ujarnya dengan penuh keyakinan saat berbincang dengan jurnalis iNewsTangsel, Selasa (4/2/2025).  

Selama bertahun-tahun, Herman merasakan suka duka yang datang silih berganti. Saat musim panas tiba, ia merasa bersyukur karena rezeki biasanya lebih banyak. 

"Alhamdulillah, saat musim panas, banyak orang yang mencari kesegaran es doger," katanya. 

Ia juga sering mendapatkan pesanan dari hajatan-hajatan, di mana ia bisa menjual 4-5 termos es doger sekaligus. "Itu menjadi dorongan semangat bagi saya," tambahnya.

Namun, tidak semua waktu berjalan mulus. Herman mengakui bahwa saat musim hujan, penjualan es dogernya cenderung menurun. "Di saat hujan, pembeli biasanya berkurang. Tapi saya tetap berusaha untuk bertahan," ungkapnya.

Herman bercerita, jam sibuk berjualan biasanya terjadi antara pukul 10.00 hingga 12.00 WIB, hari Jumat dan Minggu menjadi hari-hari paling ramai baginya. 

"Di hari-hari itu, banyak orang yang mencari es doger untuk menyegarkan diri," jelasnya.

Dengan segala suka duka yang telah dilalui, Herman tetap optimis untuk masa depan. "Harapan saya, semoga usaha ini lancar ke depannya. Saya ingin terus memberikan yang terbaik bagi pelanggan," tutupnya dengan senyuman.
 

Editor : Aris