Teknologi Ecotru Soil Remediation: Solusi Pemulihan Tanah Rusak Akibat Pertambangan

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Forum Indonesia Energy Outlook 2025 yang digelar di Jakarta menjadi wadah diskusi strategis bagi ratusan pelaku industri pertambangan dan energi di Indonesia. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Wakil Menteri ESDM Yukiat Tanjung, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Todotua Pasaribu, serta Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batu Bara Indonesia (Aspebindo) Anggawira.
Dalam kesempatan ini, Direktur PT Esa Maha Karya Tunggal sekaligus Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Tambang, Eka Lestari Sinaga, menyoroti pentingnya solusi inovatif dalam pengelolaan limbah industri batu bara. Menurutnya, salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor pertambangan adalah degradasi tanah akibat hilangnya unsur hara dan kelembapan, yang menyebabkan tanah menjadi tidak produktif.
"Kami memiliki teknologi Ecotru Soil Remediation (SR) yang dapat meningkatkan unsur hara, menyeimbangkan pH, serta mengembalikan kelembapan tanah agar kembali subur dan dapat digunakan lagi. Teknologi ini telah diterapkan di beberapa wilayah, termasuk di Banjarmasin, Kalimantan Selatan," ujar Eka, yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Lingkungan Hidup Aspebindo.
Selain upaya remediasi tanah, Eka juga menyoroti pentingnya pengelolaan limbah cair industri, terutama yang mencemari daerah aliran sungai (DAS). Ia menekankan bahwa limbah dari industri minyak dan gas, termasuk dari Pertamina, harus diolah menggunakan teknologi water treatment yang efektif untuk mencegah kerusakan ekosistem perairan.
"Banyak industri minerba yang masih kurang memperhatikan dampak lingkungan dari operasional mereka. Padahal, polusi air, udara, serta kerusakan lahan harus menjadi perhatian utama jika kita ingin menciptakan industri yang berkelanjutan," tegas Eka dalam keterangannya, Rabu (12/3/2025).
Editor : Hasiholan Siahaan