Dimas Supartono Warisi Jejak Sang Ayah, Hidupkan Kembali Karya Legendaris

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Penyanyi Dimas Supartono melanjutkan warisan karya musik mendiang ayahnya, Tono Supartono. Ia memperkenalkan lagu ciptaan sang ayah berjudul "Seandainya" ke kancah musik nasional. Lagu tersebut dibawakan oleh Magenta Orchestra, dengan kolaborasi apik bersama Andi Rianto.

Selama proses kreatif, Dimas terlibat penuh dalam penggarapan aransemen dan produksi lagu "Seandainya". Ia ingin mewujudkan cita-cita mendiang ayahnya untuk memperkenalkan karya-karyanya kepada khalayak luas. 

"Saya hanya melanjutkan kegiatan almarhum ayah saya di bidang musik. Seperti melanjutkan menjadi produser, me-remake lagu-lagu almarhum dan dinyanyikan penyanyi yang lagi hits jaman sekarang," kata Dimas, dalam keterangannya, Kamis (13/3/2025). 

Pria kelahiran 7 Juni 1983 ini memiliki tekad kuat untuk berkontribusi di industri musik Indonesia. Ia juga terlibat dalam penyelesaian lirik lagu "Pergilah" dan "Sang Bidadari" bersama mendiang ayahnya. 

"Alasannya ingin berkontribusi di industri musik Indonesia. Saya juga pernah membantu menyelesaikan lirik dengan almarhum yaitu di lagu "Pergilah" dan "Sang Bidadari," ujar Dimas.

Lagu "Seandainya" merupakan karya kolaborasi antara Tono Supartono dan Andi Rianto. Kini, lagu tersebut diaransemen ulang dan dinyanyikan oleh Ira Batti, Wisha Sofia, dan Annisa, dengan sentuhan piano indah dari Andi Rianto. Lagu ini telah mulai diputar di sejumlah radio nasional.

Sebagai penerus darah seni mendiang ayahnya, Dimas Supartono punya impian besar untuk untuk menggelar konser yang menampilkan penyanyi-penyanyi hebat Indonesia. Ia ingin terus melestarikan karya-karya mendiang ayahnya dan memberikan kontribusi positif bagi industri musik Tanah Air. 

"Kemungkinan saya juga akan mengadakan konser besar untuk penyanyi-penyanyi hebat Indonesia," papar Dimas.

Dengan semangat dan dedikasinya, Dimas Supartono siap melanjutkan jejak sang ayah dan menghidupkan kembali karya-karya legendaris di industri musik Indonesia. Ia ingin karya-karya ayahnya tetap hidup dan dinikmati oleh generasi mendatang.

Editor : Aris