get app
inews
Aa Text
Read Next : Hadirkan Kesegaran Ramadan, AQUVIVA Bagikan 450.000 Botol Air Mineral untuk Berbuka Puasa

Le Minerale Kembali Diterpa Hoaks Soal Israel, Diduga Ada Upaya Melemahkan Perusahaan Nasional

Jum'at, 25 April 2025 | 11:00 WIB
header img
Masyarakat diimbau untuk bersikap kritis dan melakukan verifikasi informasi sebelum mempercayai atau menyebarkannya.

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Produk air minum dalam kemasan (AMDK) Le Minerale kembali menjadi sasaran penyebaran hoaks. Kali ini, sebuah video yang kembali beredar lewat aplikasi WhatsApp menuding merek ini memiliki afiliasi dengan Israel. Video tersebut merupakan materi lama yang berulang kali muncul dalam berbagai platform, menandakan pola serangan yang sistematis dan terus menerus.

Padahal, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menegaskan bahwa tuduhan itu tidak benar. Dalam klarifikasi resminya, Kominfo menyebut informasi tersebut sebagai hoaks dan mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada isu yang belum terverifikasi. Terlebih, informasi semacam ini bisa memicu keresahan dan merugikan pihak tertentu.

Menanggapi hal ini, Marketing Director PT Tirta Fresindo Jaya, Febri Satria Hutama, membantah keras tuduhan tersebut. Ia menegaskan bahwa Le Minerale adalah merek lokal yang tidak memiliki kaitan apa pun dengan Israel.

“Video yang beredar itu hoaks lama yang terus diulang. Faktanya, Le Minerale adalah brand lokal pertama yang secara terbuka mengecam genosida di Gaza. Kami juga aktif mengirimkan bantuan kemanusiaan, termasuk ribuan galon air, ke Gaza bekerja sama dengan TNI dan Baznas,” jelas Febri, Jumat (25/4/2025).

Ia menambahkan, Le Minerale sepenuhnya dimiliki oleh Indonesia. Seluruh karyawan adalah warga negara Indonesia, dan proses produksi dilakukan sepenuhnya di dalam negeri.

“Produk kami menjadi kebanggaan Indonesia karena mampu menembus pasar ekspor,” ujarnya.

Febri juga memastikan bahwa perusahaan tidak memiliki operasional, investasi, ataupun hubungan bisnis dalam bentuk apa pun dengan Israel. Ia berharap masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh isu yang tidak berdasar.

Menanggapi maraknya hoaks ini, pengamat ekonomi Suroto menyebut bahwa penyebaran informasi palsu yang menyudutkan perusahaan nasional bisa menjadi bagian dari strategi melemahkan pesaing di pasar.

“Penyebaran hoaks untuk menjatuhkan reputasi kompetitor adalah praktik tidak etis. Apalagi jika dilakukan terhadap perusahaan lokal yang tak memiliki kaitan luar, namun tiba-tiba diserang hanya karena unggahan viral. Ini berbahaya, karena opini publik bisa terbentuk tanpa klarifikasi,” kata Suroto.

Sebagai salah satu pemain utama di industri AMDK Indonesia, Le Minerale memiliki pangsa pasar yang besar. Serangan informasi palsu semacam ini dikhawatirkan bisa memengaruhi kepercayaan konsumen dan membuka celah bagi kompetitor.

“Kita perlu mencermati ini sebagai indikasi persaingan bisnis yang tidak sehat. Menjatuhkan lawan lewat isu tanpa dasar justru merusak iklim usaha,” tegasnya.

Masyarakat diimbau untuk bersikap kritis dan melakukan verifikasi informasi sebelum mempercayai atau menyebarkannya. Rujukan bisa diambil dari situs resmi perusahaan, media terpercaya, maupun kanal informasi resmi pemerintah.

 

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut