get app
inews
Aa Text
Read Next : Dompet Dhuafa Siap Tebar 35.000 Hewan Kurban hingga ke Palestina

Menjelang Idul Adha Peternak Doka di Lampung Raup Keuntungan dari Program Tebar Hewan Kurban

Kamis, 22 Mei 2025 | 18:27 WIB
header img
Hingga pertengahan Mei 2025, sekitar 100–200 ekor hewan telah terjual dan siap untuk didistribusikan ke berbagai wilayah 3T di Lampung, seperti Lampung Utara, Selatan, Timur, Tanggamus, dan Pesawaran.

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Menjelang perayaan Iduladha 2025, geliat para peternak kambing dan domba (doka) di wilayah Lampung menunjukkan perkembangan yang signifikan. Program Tebar Hewan Kurban (THK) yang dijalankan Dompet Dhuafa menjadi salah satu faktor pendukung yang mendorong peningkatan ekonomi peternak lokal, khususnya di daerah-daerah pelosok.

Dwi Indarto, peternak asal Tulung Agung, Pringsewu, merupakan salah satu contoh peternak yang merasakan dampak langsung dari program tersebut. Ia memulai usaha peternakannya dengan hanya 30 ekor doka dan keterbatasan akses pasar. Kini, kandangnya telah berkembang dan mampu menampung lebih dari 200 ekor.

“Alhamdulillah, penjualan doka semakin lancar. Saya juga dibimbing untuk mengelola kandang dengan manajemen yang baik, jadi kualitas hewan pun meningkat,” kata Dwi saat ditemui pada Kamis (21/5/2025).

Selain peningkatan jumlah ternak, Dwi juga mulai memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk memperluas jangkauan pemasaran. Ia mengaku, sejak aktif memasarkan hewan ternaknya secara daring, penjualannya meningkat sekitar 15 persen setiap tahun. Ia juga menggunakan bibit lokal dan mengadopsi inovasi pakan dari luar daerah untuk meningkatkan mutu ternaknya.

Sementara itu, Yuliani, peternak perempuan dari Gading Rejo, Pesawaran, mengembangkan peternakan doka setelah kembali dari menjadi pekerja migran di Taiwan. Dengan memanfaatkan tabungan hasil kerjanya, ia kini mengelola lebih dari 140 ekor doka. Usaha tersebut tidak hanya menopang kehidupan keluarganya, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

“Kolaborasi ini sangat berarti. Selain membantu pemasaran, kami juga mendapat pendampingan dan akses ke pasar kurban yang luas. Untuk itu, saya mengajak generasi muda untuk tidak malu terjun ke dunia peternakan. Karena ada keuntungan nyata dan manfaat sosialnya juga besar,” ujar Yuliani.

Kepala Cabang Dompet Dhuafa Lampung, Nandrianto Suparno, menjelaskan bahwa pihaknya menerapkan sistem klasifikasi bobot dan harga hewan kurban untuk menjaga kualitas dan keterjangkauan. Hewan domba dikategorikan mulai dari bobot 18–22 kg untuk kelas ekonomis hingga 38–42 kg untuk kelas platinum. Sementara itu, sapi ditawarkan mulai dari harga Rp13.999.000 per ekor, dengan opsi per 1/7 bagian seharga Rp2.090.000.

Nandrianto menyebut bahwa hingga pertengahan Mei 2025, sekitar 100–200 ekor hewan telah terjual dan siap untuk didistribusikan ke berbagai wilayah 3T di Lampung, seperti Lampung Utara, Selatan, Timur, Tanggamus, dan Pesawaran.

“Melalui program ini, kami tidak hanya menyalurkan hewan kurban, tetapi juga mendorong pemberdayaan ekonomi peternak lokal agar lebih mandiri dan mampu bersaing,” tutup Nandrianto.

 

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut