Economic Outlook 2025: Danamon Kupas Strategi Bertahan di Tengah Gejolak Ekonomi Global

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Ketidakpastian ekonomi global akibat dinamika kebijakan fiskal dan moneter internasional mendorong pelaku usaha untuk lebih cermat dalam menyusun strategi keuangan. Merespons kondisi tersebut, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BEI: BDMN) menggelar Customer Gathering & Economic Outlook 2025 pada Senin (26/5), yang mengangkat tema “Resiliensi di Tengah Peluang dan Tantangan Ekonomi Global”.
Acara tersebut menghadirkan analisis mendalam mengenai prospek ekonomi global dan domestik, termasuk pengaruh kebijakan suku bunga dan tarif Amerika Serikat terhadap perekonomian dunia. Dalam forum itu, turut dibahas indikator ekonomi Indonesia dari berbagai sektor, serta risiko dan peluang yang perlu diantisipasi oleh pelaku usaha sepanjang tahun 2025.
Transaction Banking Head Danamon, Andrew Suhandinata, menyatakan kegiatan ini dirancang untuk memberikan informasi strategis kepada nasabah korporasi agar dapat merespons dinamika ekonomi secara adaptif.
“Melalui forum ini, kami ingin memberikan wawasan yang dapat membantu nasabah korporasi mengambil keputusan bisnis yang lebih cermat, terutama dalam pengelolaan keuangan perusahaan di tengah ketidakpastian ekonomi global,” ujar Andrew, Jumat (12/6/2025).
Menurutnya, pemahaman terhadap tren ekonomi global dan domestik sangat krusial agar pelaku usaha mampu mempertahankan stabilitas bisnis, sekaligus memanfaatkan peluang pertumbuhan yang muncul di tengah tantangan.
Dalam kesempatan tersebut, Danamon juga memperkenalkan kembali sejumlah solusi finansial yang telah terintegrasi dengan ekosistem industri, termasuk layanan Danamon Cash Connect dan solusi digital perbankan lainnya. Layanan ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi transaksi keuangan nasabah korporasi hingga sektor usaha kecil dan menengah (UKM).
Andrew menambahkan, adopsi solusi digital menjadi salah satu kunci dalam menjaga daya saing di tengah perubahan struktur ekonomi global yang semakin terdigitalisasi.
“Digitalisasi transaksi tidak hanya meningkatkan efisiensi, tapi juga memperkuat ketahanan bisnis terhadap tekanan ekonomi eksternal,” tutupnya.
Editor : Hasiholan Siahaan