Strategi TIRA 2025: Suntik Modal Kerja dari Laba, Perkuat Fondasi Bisnis dan Bidik Pertumbuhan

JAKARTA, iNewstangsel – PT Tira Austenite Tbk (TIRA) memutuskan untuk memanfaatkan seluruh laba bersih yang dibukukan pada tahun 2024 sebagai tambahan modal kerja perusahaan. Dengan demikian, perseroan belum akan memberikan dividen kepada pemegang sahamnya tahun ini.

Keputusan strategis ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang digelar pada Rabu (25/6/2025), di Jakarta. 

Diharapkan, keputusan mengoptimalkan laba yang diperoleh akan membuat TIRA mampu meningkatkan kinerjanya secara signifikan di tahun 2025.

"Untuk dividen, kita tidak melakukan pembagian karena semua (laba bersih) akan digunakan untuk memperkuat modal kerja," kata Direktur Utama, Totok Indratno. Langkah ini menunjukkan fokus manajemen pada penguatan fundamental perusahaan.

Sebagai informasi, perseroan sukses membukukan laba bersih pada tahun 2024 sebesar Rp1,5 miliar, meningkat dari Rp1,3 miliar pada periode yang sama di tahun 2023. Dari sisi pendapatan, TIRA mengantongi Rp287,08 miliar, tumbuh signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang Rp259,87 miliar.

Totok menambahkan bahwa untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, perseroan berencana mengalokasikan belanja modal (capex) antara Rp10 miliar - Rp15 miliar. Angka ini lebih tinggi dari rencana sebelumnya yang awalnya ditaksir hanya Rp5 miliar - Rp7 miliar, menunjukkan optimisme perusahaan.

Untuk memenuhi kebutuhan capex yang meningkat ini, perseroan akan memanfaatkan pinjaman dari lembaga pembiayaan seperti perbankan. Saat ini, TIRA telah mendapatkan komitmen pembiayaan dari salah satu bank multinasional, menjamin ketersediaan dana investasi.

"Capex mau tidak mau harus kita wujudkan dan di tahun ini kita disupport oleh eksternal loan, sehingga target capex kita lebih tinggi," paparnya.  

Totok juga menegaskan komitmen TIRA untuk ekspansi. Keputusan ini diharapkan mempercepat pertumbuhan dan daya saing Tira Austenite di pasar.
 

Editor : Aris