get app
inews
Aa Text
Read Next : Takjil Mengandung Zat Kimia Berbahaya Ditemukan di Tangerang, Ini Kata BPOM

Warga Cikande Gelisah, Limbah Radioaktif Cs-137 Belum Bisa Dibersihkan

Selasa, 09 September 2025 | 22:25 WIB
header img
Salah satu lokasi yang dipasangi garis polisi karena terpapar radioaktif Cs-137 di Desa Sukatani, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Foto Ist

SERANG, iNewsTangsel.id - Setelah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menemukan tujuh titik lokasi terkontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di kawasan industri Modern Cikande, kini warga Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, hidup dalam kecemasan. 

Apalagi, hingga saat ini pembersihan belum bisa dilakukan karena belum tersedia lokasi penyimpanan limbah berbahaya tersebut. Sehingga sejumlah titik, seperti Kampung Bunian dan Kampung Barengkok masih dipasangi garis polisi.

Menurut Josepin (48), warga Kampung Bunian, situasi ini membuat warga Cikande hidup dalam ketidakpastian. Warga berharap pemerintah segera memberi kepastian langkah penanganan agar bisa kembali beraktivitas tanpa dihantui rasa takut.

“Sejak ada berita itu, kami jadi takut keluar malam. Anak-anak juga dilarang main di sekitar lokasi. Jujur saja, kami khawatir dan cemas karena bahayanya tak terlihat mata. Tapi, saya juga bingung harus bagaimana,” kata Josepin, Selasa (9/9/2025). 

Warga lainnya, Sri Murni (39) mengaku, kegelisahan warga bertambah karena keterbatasan informasi soal bahaya radiasi. Warga  hanya diberitahu agar tidak mendekat ke area yang sudah dipasangi garis polisi, tanpa penjelasan detail soal dampaknya terhadap kesehatan.

“Yang kami butuhkan sekarang kepastian. Jangan sampai dibiarkan berlarut-larut. Kami ingin hidup tenang tanpa harus khawatir dengan radiasi,” ungkapannya. 

Sementara itu, Camat Cikande Mochamad Agus menerangkan, pihaknya sudah mengumpulkan tokoh masyarakat untuk memberikan imbauan agar warga menjauhi area yang terkontaminasi dan masih terpasang garis polisi. 

“Kita sudah imbau supaya warga menjauhi lokasi. Bahkan portal sudah dipasang. Tapi warga masih cuek dan masih saja ada yang melintas karena tidak tahu bahaya radiasi,” terangnya. 

Secara terpisah, Pranata Humas Ahli Madya Bapeten, Abdul Qohhar, memaparkan, pihaknya masih belum bisa melakukan remediasi karena belum tersedia tempat penyimpanan limbah Cs-137. Pihaknya juga masih menunggu keputusan lintas kementerian terkait teknis remediasi. 

“Kami belum bisa melakukan tindakan karena perlu lokasi khusus untuk penyimpanan limbah. Kalau dipindahkan sembarangan, malah bisa membahayakan masyarakat sekitar,” ujarnya. 

Dia memaparkan, kesulitan lain yang dialami untuk menuntaskan proses remediasi, akibat luasnya area paparan dan keterbatasan tenaga manusia. Karena ada 7 hingga 8 titik yang telah teridentifikasi mengandung radioaktif. 

“Hal ini menimbulkan kekhawatiran baru, apakah zat berbahaya ini bisa menyebar lebih jauh sebelum dibersihkan? Karena upaya pembersihan itu tidak bisa sepenuhnya kami lakukan sendiri. Jumlah personel yang terbatas dan prosedur keselamatan radiasi yang ketat membuat pekerjaan ini sangat kompleks dan berisiko tinggi,” ucapnya. 

Editor : Elva Setyaningrum

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut