Inovasi Digital Hadirkan Solusi Baru dalam Penerapan K3

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang konsisten dan berkelanjutan. Keselamatan kerja tidak hanya dipandang sebagai kewajiban regulatif, tetapi juga sebagai kunci menjaga produktivitas dan daya saing perusahaan.

SHE Corporate Manager Trakindo, Muhammad Siri, menjelaskan bahwa pencapaian perusahaan dalam berbagai ajang internasional merupakan buah dari partisipasi seluruh karyawan. “Budaya K3 hanya bisa terwujud bila dijalankan bersama-sama, melibatkan semua lapisan organisasi dari manajemen hingga pekerja lapangan. Ini adalah hasil kerja kolektif,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).

Baca Juga

Integrasi Teknologi dan Tanggung Jawab Sosial, GIS Diganjar Top CSR Award 2025

Dalam penerapan K3, Trakindo mengembangkan sejumlah inisiatif, termasuk aplikasi Low Back Pain Alarm yang diciptakan teknisi di Samarinda. Aplikasi ini membantu memantau postur pekerja saat mengangkat beban agar tetap ergonomis dan mencegah cedera. Selain itu, perusahaan juga rutin menggelar pelatihan seperti defensive driving, pertolongan pertama, hingga pelatihan khusus untuk sektor migas dan auditor ISO.

Trakindo turut memanfaatkan digitalisasi melalui SHE Portal dan TU SMART yang mendorong partisipasi karyawan hingga 80 persen. Inovasi ini menjadi salah satu bukti keseriusan perusahaan dalam memperkuat budaya keselamatan kerja.

Perjalanan budaya K3 di Trakindo telah berlangsung sejak 1970-an. Kini, perusahaan telah mencapai level ‘Generatif’ dalam Safety Culture Maturity Level (SCML), yang mencerminkan keselamatan kerja sudah melekat dalam budaya organisasi. “Dengan semangat ‘Put Safety First’, kami akan terus menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan produktif demi keberlanjutan bisnis dan kontribusi kepada masyarakat,” tutur Muhammad Siri.

Editor : Hasiholan Siahaan