Lebih dari 500 Ton Bantuan Dikirim untuk Korban Bencana di Sumatera
JAKARTA, iNewsTangsel.id -Gelombang bantuan kemanusiaan terus mengalir ke sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat setelah bencana banjir dan tanah longsor melanda kawasan tersebut awal Desember ini. Ribuan warga terdampak masih membutuhkan pasokan logistik, mulai dari pangan hingga perlengkapan kebutuhan dasar.
Sebagai bentuk kepedulian bersama, berbagai lembaga kemanusiaan serta jejaring relawan nasional menjalin kolaborasi untuk memastikan bantuan tersalurkan tepat waktu. Sejak awal Desember, distribusi bantuan berlangsung intensif, dengan total lebih dari 500 ton barang kebutuhan darurat telah diberangkatkan menuju wilayah bencana.
Bantuan tersebut mencakup bahan makanan pokok, pakaian layak pakai, selimut, perlengkapan medis dasar, serta obat-obatan penting. Sejumlah lembaga juga mengirimkan perlengkapan khusus seperti popok bayi, susu, kebutuhan lansia, hingga barang pendukung evakuasi seperti tenda dan genset untuk posko pengungsian.
Pada Rabu (10/12/2025) pelepasan distribusi bantuan kembali dilakukan di Jakarta sebagai bagian dari rangkaian aksi nasional peduli bencana. Acara pelepasan dihadiri oleh jajaran direksi dan manajemen JNE dan perwakilan berbagai lembaga kemanusiaan, di antaranya Rumah Zakat, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), Yatim Mandiri, dan Daarut Tauhid Peduli, yang selanjutnya akan mengoordinasikan penyaluran di wilayah terdampak.
Sebagai bagian dari kampanye Bergerak Bersama Peduli Bencana, JNE menggelar pelepasan distribusi bantuan di Sales Counter Tomang 9, Jakarta Barat. Hingga sebelum acara tersebut berlangsung, lebih dari 280 ton bantuan telah dikirimkan sejak awal Desember menuju berbagai titik terdampak.
Perwakilan lembaga kemanusiaan, Irvan Nugraha dari Rumah Zakat, menegaskan bahwa kebutuhan warga masih tinggi, terutama di daerah yang akses jalannya terputus akibat banjir. “Kami memastikan bantuan yang tiba dapat langsung diteruskan ke titik-titik kritis. Kondisi masyarakat di lapangan masih membutuhkan dukungan intensif,” ujarnya.
Ketua Umum BSMI, Muhamad Djazuli Ambari, menambahkan bahwa kolaborasi antarorganisasi menjadi kunci dalam mempercepat proses pemulihan. “Ini adalah momen solidaritas nasional. Bantuan dari masyarakat harus disalurkan secepat mungkin agar para korban dapat bertahan dalam situasi darurat,” katanya.
Sementara itu, lembaga-lembaga di daerah seperti DT Peduli Aceh, Yatim Mandiri Sumut, dan DT Peduli Sumbar telah membuka posko distribusi dan pos layanan kesehatan untuk menangani warga di titik pengungsian.
Aksi bantuan berskala besar ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat Indonesia tetap kuat dalam mendukung korban bencana alam. Upaya bersama diharapkan dapat mempercepat pemulihan, terutama bagi warga yang kehilangan rumah, harta benda, dan akses kebutuhan sehari-hari.
Bantuan yang dikirimkan mencakup kebutuhan esensial para warga yang terdampak bencana, mulai dari bahan makanan pokok, pakaian, selimut, hingga perlengkapan kesehatan dasar seperti P3K dan obat-obatan. JNE juga menambahkan bantuan khusus berupa kebutuhan bayi dan lansia seperti popok, susu, serta perlengkapan kebersihan harian. Selain itu, JNE mengirimkan tenda, genset, serta obat-obatan tambahan untuk mendukung operasional di lapangan.
Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto, menegaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari nilai perusahaan yang terus dijaga sejak awal berdiri. “JNE berkomitmen untuk berbagi dan membantu sesama dengan semangat Connecting Happiness. Kami berharap bantuan yang disalurkan dapat meringankan beban warga yang terdampak bencana,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa program pengiriman bantuan gratis bukan hal baru bagi JNE. Sebelumnya, perusahaan juga menjalankan program serupa pada sejumlah peristiwa besar seperti Gempa Lombok 2018, Erupsi Semeru 2021, dan Gempa Cianjur 2022.
Editor : Hasiholan Siahaan