Industri RI Siap Kurangi Emisi Karbon Lewat Microgrid Terintegrasi
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Upaya percepatan transisi menuju energi bersih di sektor industri terus diperkuat. Solar Depot (PT ATW Sejahtera) bersama Huawei Indonesia (PT Huawei Tech Investment) menjalin kerja sama strategis untuk mengembangkan solusi energi terbarukan berbasis microgrid, khususnya bagi sektor pertambangan dan perkebunan yang selama ini masih bergantung pada energi fosil.
Kolaborasi ini dipandang sebagai langkah konkret mendukung agenda nasional pengurangan emisi karbon sekaligus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di wilayah operasional industri yang belum terjangkau jaringan listrik konvensional. Melalui penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terintegrasi dengan sistem penyimpanan energi baterai (Battery Energy Storage System/BESS), industri diharapkan dapat beralih menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
President Director Triputra Visi Energi, Juan Davis, mengatakan transisi energi di sektor tambang dan perkebunan menjadi kebutuhan strategis seiring meningkatnya tekanan global terhadap praktik industri yang ramah lingkungan. Menurutnya, microgrid berbasis energi surya memungkinkan industri mengurangi ketergantungan pada generator berbahan bakar fosil tanpa mengorbankan keandalan pasokan listrik.
“Transisi ke energi bersih tidak bisa ditunda. Industri membutuhkan solusi yang mampu menekan emisi karbon sekaligus menjaga kontinuitas operasional. Microgrid berbasis PLTS dan BESS menjadi jawaban atas tantangan tersebut,” ujar Juan, Rabu (17/12/2025).
Dalam kerja sama ini, kedua perusahaan akan menyediakan solusi end-to-end, mulai dari perencanaan, pembangunan PLTS, integrasi baterai industri, hingga sistem manajemen energi digital yang memungkinkan pemantauan dan pengendalian konsumsi listrik secara real time. Sejumlah proyek percontohan disiapkan sebagai model penerapan energi bersih di kawasan industri terpencil.
Huawei Indonesia menegaskan perannya dalam menghadirkan teknologi yang mendukung dekarbonisasi sektor industri. CEO Huawei Digital Power Indonesia, Jin Song, menyebut pemanfaatan teknologi digital dan energi surya merupakan kombinasi penting untuk mempercepat pencapaian target Net Zero Emission Indonesia.
“Dengan sistem microgrid yang terintegrasi, industri dapat mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan, meningkatkan efisiensi, dan secara signifikan menurunkan emisi karbon,” kata Jin.
Ia menambahkan, transisi energi di sektor industri juga berkontribusi pada ketahanan energi nasional, karena mengurangi ketergantungan pada pasokan energi fosil yang fluktuatif. Selain manfaat lingkungan, solusi energi bersih dinilai memberikan dampak ekonomi jangka panjang melalui efisiensi biaya operasional.
Ke depan, kolaborasi Solar Depot dan Huawei diharapkan dapat menjadi katalis percepatan pemanfaatan energi bersih di sektor pertambangan dan perkebunan. Penerapan microgrid berbasis PLTS dinilai tidak hanya relevan untuk kawasan tanpa jaringan listrik, tetapi juga sebagai strategi transisi menuju sistem energi industri yang rendah karbon dan berkelanjutan.
Langkah ini menegaskan bahwa transisi energi bersih di Indonesia tidak lagi sekadar wacana, melainkan mulai diwujudkan melalui kolaborasi konkret antara pelaku industri dan penyedia teknologi global, ujar Jin.
Editor : Hasiholan Siahaan