get app
inews
Aa Text
Read Next : Operasi Maung Lilin 2025: Ratusan Personel dan Tim Jibom Polresta Tangerang Jaga Gereja Saat Natal

Pesan Natal Uskup KAJ Kardinal Suharyo: Soroti Ketidakadilan, Korupsi hingga Perusakan Alam

Kamis, 25 Desember 2025 | 19:48 WIB
header img
Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta. (Tengah/foto: ist)

JAKARTA, iNewsTangsel - Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Agung Jakarta, menyampaikan pesan Natal 2025 yang keras menyoroti ketidakadilan, korupsi, dan keserakahan yang menggerus nilai kemanusiaan di Indonesia. Ia menegaskan Gereja tidak boleh diam menghadapi penyimpangan sosial yang merugikan rakyat luas.

“Dalam konteks tata kelola kehidupan bersama yang tidak baik, Gereja harus berani menyuarakan suara kenabian tentang ketidakadilan, korupsi, dan berbagai bentuk penyimpangan,” ujar Kardinal Suharyo di tengah perayaan Natal yang khidmat di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (25/12/2025). 

Pesan Natal tahun ini memuat dua pokok utama, yaitu pesan bersama PGI dan KWI bertema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”. Serta pesan khusus Keuskupan Agung Jakarta berjudul “Gereja Merawat Kemanusiaan, Keadilan, dan Kelestarian Alam”.

Makna “menyelamatkan” dalam Natal tidak hanya spiritual, tapi juga pemulihan kehidupan keluarga, masyarakat, dan bangsa. “Yang diharapkan pulih dan kuat bukan hanya kehidupan rohani, tetapi juga kehidupan berkeluarga, komunitas, masyarakat, dan bangsa,” kata Kardinal Suharyo.

Natal 2025 diwarnai tantangan serius seperti bencana alam akibat kerusakan lingkungan dan masalah ekonomi-politik yang kompleks. “Setiap hari kita membaca berita-berita tentang persoalan ekonomi dan sosial yang sangat pelik. Inilah konteks kita hari ini,” ujarnya.

Gereja dipanggil menjadi jembatan dengan menyuarakan kritik sekaligus mendoakan pemimpin bangsa. Mengutip Paus Fransiskus, ia menyoroti tiga ketidakadilan besar: struktural, korupsi, dan penyembahan uang sebagai berhala modern.

“Berhala hari ini bukan lagi batu atau pohon, melainkan uang dan keserakahan,” tegas Kardinal Suharyo. Uskup KAJ menekankan Gereja harus konsisten dalam isu korupsi dan lingkungan dengan langkah nyata.

Salah satu aksi konkret adalah solidaritas lintas keuskupan untuk korban bencana di berbagai wilayah. “Dalam 75 tahun hidup saya, belum pernah ada gerakan solidaritas seperti ini. Ini menunjukkan kepedulian tanpa pamrih,” ujarnya. 

Kardinal Suharyo menyerukan pertobatan nasional dengan kembali pada Pancasila dan UUD 1945. “Ketika jabatan digunakan untuk kepentingan pribadi, itulah yang sering kita lihat dalam berbagai kasus korupsi,” pungkasnya. 

Editor : Aris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut