JAKARTA, iNews.id - PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA), penyedia solusi berbasis rekayasa teknik terkemuka di Indonesia, menggelar kegiatan Engineering for Teenagers untuk para siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Jabodetabek (22/7/2023).
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, khususnya di bidang keinsinyuran (engineering) dan pengembangan energi terbarukan.
Menghadapi dinamisnya kompetisi global dan masifnya pembangunan infrastruktur tanah air, membuat kebutuhan akan tenaga keinsinyuran semakin tinggi dari tahun ke tahun.
Namun, kebutuhan insinyur profesional di Indonesia, belum diimbangi dengan SDM yang ada.
Berdasarkan data Persatuan Insinyur Indonesia (PII), jumlah insinyur di Indonesia masih berada di rasio 5.300 Insinyur per juta penduduk sedangkan Vietnam di rasio 9.000 per juta penduduk, Amerika Serikat dan Korea masing-masing di rasio 20.000 dan 25.000 per juta penduduk.
Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas Insinyur tanah air untuk mewujudkan Indonesia Emas di 2045.
President Director & CEO - PT Tripatra Engineers and Constructors (TRIPATRA), Raymond Naldi Rasfuldi, mengatakan TRIPATRA menyadari pembangunan SDM menjadi kunci penting pembangunan Indonesia di masa depan.
"Hal inilah yang mendasari TRIPATRA menyelenggarakan sebuah program edukasi pengenalan profesi keinsinyuran yang bertajuk Engineering for Teenagers. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan lebih dekat tentang dunia keinsinyuran kepada para siswa-siswi SMP dengan mengajak mereka berkenalan dengan profesi Insinyur serta melakukan eksperimen terkait rekayasa sederhana bidang energi,” katanya.
Dalam kegiatan Engineering for Teenagers tahun 2023, yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) 50 TRIPATRA, terdapat 100 siswa-siswi dari 84 SMP Negeri dan Swasta yang berasal dari wilayah Jabodetabek.
Sepanjang program, peserta diperkenalkan dengan sosok-sosok insinyur yang berpengalaman di bidangnya masing-masing. Para pembicara membagikan pengalaman kerja sebagai insinyur, tantangan dan bagaimana peran seorang insinyur sebagai problem solver serta terus memberikan semangat bagi peserta yang ingin mengembangkan minat dan profesi di bidang keinsinyuran.
Selain itu, di dalam program ini, para siswa-siswi juga diberikan pemahaman mengenai energi terbarukan serta ditantang untuk dapat membuat eksperimen energi terbarukan sederhana yaitu membuat rumah model pembangkit listrik bertenaga angin.
Para siswa-siswi diharuskan untuk menyelesaikan tantangan dalam waktu yang telah ditentukan. Terdapat enam pemenang rangkaian terbaik yang terpilih mendapatkan hadiah dan akan menjalani kelas mentoring bersama.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait