JAKARTA, iNewsTangsel.id - Desainer RiaMiranda kembali menampilkan koleksi barunya hasil kolaborasi dengan seniman dari Yogyakarta, Mulyana bertajuk Seanergy. Seanergy menggambarkan kolaborasi dua seniman dengan karakteristik berbeda yang berhasil menciptakan sebuah karya yang inovatif.
Menurut RiaMiranda, kolaborasi kali ini sangat luar biasa karena menjadi kolaborasi perdana RiaMiranda dengan seorang seniman.
“Saya melihat banyak yang bisa dieksplorasi dari karya Mang Moel untuk diterapkan dalam ready to wear dan aksesoris RiaMiranda, dengan tema biota laut yang kaya akan ragam warna yang menarik. Karya Mang Moel juga menyadarkan saya untuk pentingnya menjaga lingkungan terutama biota bawah laut,” ungkap pemilik nama asli Indria Miranda itu dalam keterangannya, Kamis (12/10/2023).
Adapun pada kolaborasi kali ini, Mulyana menggarap karya dengan objek biota laut.
"Saya memang membuat karya dengan bentuk visual biota laut sebagai ekosistem dari Monster Gurita. Kemudian saya merespon energi positif yang muncul dari bentuk-bentuk karya RiaMiranda," ujar Mulyana.
Mulyana atau yang lebih akrab disapa Mangmoel, mengangkat kehidupan laut yang penuh misteri dan rahasia dalam setiap karya-karyanya. Seniman asal Yogyakarta ini memulai kariernya sebagai guru seni, dan mulai menekuni teknik merajut yang kini menjadi teknik seni yang melekat dengan dirinya.
Coral Luna, sebuah karya rajut indah penuh warna yang diciptakan Mulyana pada tahun 2022 silam. Coral Luna mengusung ragam bentuk terumbu karang yang membentuk lingkaran seperti sebuah bulan. Mulyana terinspirasi oleh keindahan bulan yang menjadi sumber cahaya di malam hari. Rangkaian karang berbentuk lingkaran diibaratkan Mulyana sebagai bulan purnama. Terlebih lagi, karya Mulyana ini terinspirasi oleh pentingnya peran bulan dalam kehidupan manusia, mulai dari mengatur pasang surut laut hingga membentuk dasar dari kalender lunar.
Kolaborasi RiaMiranda dan Mulyana ini tidak hanya dalam bentuk visual instalasi dalam pameran seni, tapi juga dituangkan dalam rancangan busana siap pakai wanita dengan ciri khas brand DNA RiaMiranda, dan khusus pada kolaborasi ini ada koleksi pria serta aksesoris brooch ikan kuning bernama “iwak” yang menjadi salah satu ciri khas karya Mang Moel.
Dalam konteks ini, baik RiaMiranda maupun Mulyana, keduanya telah menunjukkan upaya sinergi yang dinamis dan berkelas dalam kolaborasi antara fesyen dan seni untuk terus berkembang menuju arah yang lebih baik. Proses pembuatan koleksi ini memakan waktu setahun, bahkan karena faktor domisili yang berbeda Ria Miranda dan Mulyana melakukan kordinasi online. Selama setahun, setiap hari menjadi hari baru untuk mencari inspirasi dan bertukar pikiran demi menghasilkan karya terbaik bagi masyarakat luas.
Seanergy yang telah tercipta, menggambarkan kolaborasi RiaMiranda dan Mulyana telah melewati sebuah proses dan interaksi, hingga pada akhirnya berhasil menciptakan harmonisasi melalui sebuah karya baru. Berangkat melalui kedekatan bentuk karya RiaMiranda dan Mulyana, kolaborasi, keduanya dengan bangga menghadirkan Seanergy untuk masyarakat luas.
Telah berdiri sejak tahun 2009, RiaMiranda merupakan brand fashion yang memiliki sentuhan feminin. Melalui karya-karyanya, Ria Miranda selaku pendiri brand ini, terinspirasi oleh gagasan tentang kehidupan yang kemudian menjadi kerangka utama penciptaan karya fashion RiaMiranda. Karya Ria Miranda yang identik dengan bentuk-bentuk cetakan siluet menggunakan warna-warna pastel menggambarkan karakter yang lembut, sederhana, namun tetap menyatakan kecantikan seorang wanita.
Ketekunan RiaMiranda selaras dengan ketekunan Mulyana, seorang seniman kontemporer yang mengaplikasikan gagasan terkait ketekunan melalui sebuah proses berkarya. Mulyana dikenal sebagai seniman yang menciptakan karya menggunakan material benang. Bukan merupakan material yang mudah untuk digunakan, apalagi jika digunakan dalam dimensi yang cukup besar, seperti karya-karya yang telah diciptakan oleh Mulyana. Perancangan karya yang dimulai dari kelipatan modul dasar hingga pada akhirnya dapat berkembang menjadi dimensi modular merupakan jalan keluar akan tuntutan bentuk karya yang Mulyana butuhkan.
Meskipun kali ini Mulyana berkarya dengan merespon karya RiaMiranda, Mulyana tidak berupaya untuk merubah kecenderungan karyanya dalam proses kolaborasi ini. Meskipun kedua seniman ini memiliki perbedaan karakteristik, namun RiaMiranda dan Mulyana menciptakan sinergisitas antara dua jenis bentuk karya yang dimunculkan. Mulyana tetap berkarya dengan bentuk-bentuk bawah laut yang merupakan ekosistem dari Mogus. Sementara RiaMiranda tetap memunculkan karya busana koleksi yang menunjukkan kepribadian wanita yang sederhana dan feminin. Untuk pertama kalinya, Mulyana menciptakan karya bernuansa merah muda yang juga menjadi simbol feminin dari brand DNA RiaMiranda.
Penggabungan dua konsep yang sangat kontradiktif, tetapi pengunjung pameran tetap dapat memahami dua gagasan besar yang bersinergi satu dengan lainnya. Dalam pameran ini, Mulyana kembali menghadirkan karya kostum yang merupakan bentuk metamorfosis dari Mogus, sebuah figur besar yang menyerupai monster gurita. Mogus ditampilkan dalam ruang pameran bersama dengan karya-karya RiaMiranda untuk menunjukkan betapa sama pentingnya dua pendekatan yang dilakukan oleh RiaMiranda dan Mulyana.
Bukan suatu hal yang mudah bagi Mulyana untuk menciptakan karya-karya kolaborasinya kali ini dengan RiaMiranda. Faktanya, sebagian besar benang yang dirajut dalam karya Mulyana merupakan potongan- potongan benang sisa. Sebuah tantangan bagi Mulyana untuk menyatukan warna benang yang beragam hingga pada akhirnya dapat membentuk karya rajutan bertema biota laut dalam dimensi yang besar.
Koleksi RiaMiranda x Mulyana jumlahnya terbatas, tetapi supaya tetap dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia, Ria Miranda menghadirkan koleksinya bersama dengan Mulyana dalam 44 store RiaMiranda, serta menghadirkan karya Mulyana yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas pada window display store RiaMiranda di Jakarta.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait