CIKARANG, iNewsTangsel.id - Produsen alat kesehatan dari China, Virtue Diagnostics, telah memulai operasi pabrik In Vitro Diagnostics (IVD) di Cikarang, Jawa Barat.
Pabrik IVD ini menghasilkan alat kesehatan untuk pemeriksaan spesimen tubuh manusia seperti darah dan rambut secara In Vitro, untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk diagnosa, pemantauan, atau penggabungan.
Investasi untuk pabrik baru ini mencapai US$10 juta atau sekitar Rp157,4 miliar. CEO Virtue Diagnostics, Johnson Zhang, berharap produksi perusahaan dapat menyediakan IVD berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi pasar domestik maupun global.
"Saya dengan gembira mengumumkan pendirian resmi Virtue Diagnostics Indonesia, produsen IVD terbesar di Asia Tenggara, dengan luas 12.200 meter persegi dan bangunan seluas 8.900 meter persegi," kata Zhang saat peresmian pabrik di Cikarang, pada Selasa (11/3/2024).
Fasilitas manufaktur ini selesai dibangun pada pertengahan 2023 dan ekspansi pabrik akan terus dilakukan mengingat potensi pasar alat kesehatan di Indonesia. Peresmian Pabrik IVD terbesar di Asia Tenggara ini dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Beliau menyatakan bahwa saat ini terdapat 4 grup produk yang dipasarkan di pasar domestik, yaitu produk Immunologi, Hematologi, Kimia Klinik, dan Molekuler dengan merek Vercentra, sementara bahan reagen menggunakan merek Virtuedx.
"Kami memiliki fasilitas manufaktur yang mampu memproduksi lebih dari 1.000 unit instrumen per tahun dan 6.000 Liter reagen per hari. Kapasitas produksi tersebut dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan yang meningkat," ujarnya. Dia menargetkan dalam waktu 1-2 tahun ke depan kapasitas produksi dapat terus ditingkatkan sehingga mampu memenuhi kebutuhan reagen immunologi, hematologi, dan kimia klinik baik secara nasional maupun regional.
Perusahaan menyebut bahwa mereka menggunakan teknologi chemiluminescence (ChLIA) dan mengklaim menjadi satu-satunya produsen chemiluminescence (ChLIA) di Indonesia. Lebih lanjut, pembangunan pabrik alat kesehatan ini merupakan bagian dari strategi global Virtue untuk memperkuat basis produksi dan distribusi produknya guna memasuki pasar IVD di negara-negara Asia Tenggara.
"Saat ini, Virtue Diagnostics berkantor pusat di Singapura, dengan pusat penelitian dan pengembangan serta pabrik di Cina, Brazil, dan Indonesia," ujarnya.
Virtue memastikan bahwa produk-produk yang diproduksi di Indonesia telah melalui uji klinis bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), dan Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta (RSA UGM). Hal ini didukung dengan peraihan Sertifikat Standard Industri Alat Kesehatan dan Sertifikat Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB) pada Desember 2023.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait