BSD, iNewsTangsel.id - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan alasan penundaan program Low Carbon Transport Cost (LCTC) yang seharusnya diluncurkan pada acara pembukaan GIIAS 2024.
Dalam penjelasan yang penuh teka-teki, Agus Gumiwang mengklaim bahwa penundaan ini disebabkan oleh kenaikan harga yang belum dapat diatasi, namun pernyataannya justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban.
“Program LCTC adalah inisiatif lama yang bertujuan untuk mendukung kendaraan ramah lingkungan,” ujar Agus dalam konferensi pers tersebut, Sabtu 20/7/2024).
“Namun, kami meminta produsen untuk menahan diri dari menaikkan harga. Kami sedang menghitung dampak kenaikan harga pada unit-unit yang terlibat dalam program ini.”
Sementara itu, peluncuran program yang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon ini terhambat karena beberapa faktor, yang menurut Agus, harus dipertimbangkan dengan lebih mendalam.
Hal ini termasuk ketidakpastian pasar dan tingginya biaya produksi, yang mungkin memaksa produsen untuk menaikkan harga kendaraan.
Lebih mencengangkan, Agus juga mengungkapkan bahwa investasi dari brand-brand besar dalam pembangunan pabrik baru mungkin turut memengaruhi keputusan pemerintah untuk menunda program ini.
“Total investasi dari brand-brand ini masih dalam tahap pembicaraan. Namun, dalam kunjungan terakhir saya ke Beijing, tampaknya ada ketertarikan untuk berinvestasi lebih lanjut di Indonesia,” tambahnya.
Komentar Agus mengenai penundaan program LCTC dan kenaikan harga mobil menunjukkan adanya ketidakpastian dalam kebijakan pemerintah yang bisa berimplikasi pada konsumen dan industri otomotif.
Meski mengklaim akan ada diskusi internal lebih lanjut, jawaban Agus yang ambigu menimbulkan spekulasi tentang adanya kepentingan bisnis yang lebih besar di balik penundaan ini.
Saat ini, publik dan pelaku industri otomotif menunggu dengan cemas langkah pemerintah berikutnya, terutama terkait dengan dampak nyata dari keputusan ini pada harga kendaraan dan pelaksanaan program LCTC yang telah lama dinantikan
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait