JAKARTA, iNewsTangsel.id - Profesor Alia A. Alghwiri, seorang ahli fisioterapi asal Yordania dengan pengalaman internasional yang luas, berbagi pengetahuan mendalam tentang rehabilitasi vestibular dalam kuliah pakar yang diselenggarakan oleh Program Studi Sarjana Terapan Fisioterapi pada Rabu 2 Oktober 2024.
Beliau menjelaskan secara komprehensif mengenai anatomi dan fisiologi sistem vestibular, serta implikasinya dalam praktik klinis.
Prof. Alia mengawali presentasinya dengan menjelaskan sistem vestibular, bagian tubuh yang berperan penting dalam keseimbangan. Beliau juga membahas berbagai gangguan yang dapat terjadi pada sistem ini, seperti vertigo, vestibular neuritis, dan penyakit Meniere. Orang-orang yang mengalami gangguan vestibular seringkali merasa takut melakukan aktivitas sehari-hari yang melibatkan perubahan posisi, seperti naik tangga atau lift.
Gejala vertigo perifer meliputi vertigo posisional paroksismal benign (BPPV), gangguan pendengaran, tinnitus, dan ketidakstabilan postural. Nistagmus horizontal atau rotator sering ditemukan pada vertigo perifer.
Sebaliknya, vertigo sentral ditandai dengan nistagmus vertikal, ptosis, anisokoria, disfagia, dan gejala neurologis lainnya seperti dismetria, ataksia, dan tanda-tanda lesi batang otak. Gejala-gejala ini menunjukkan adanya disfungsi pada sistem vestibular sentral dan dapat menyebabkan gangguan keseimbangan yang parah.
“Banyak fisioterapis yang hanya mengecek leher pasien ketika mereka mengatakan mereka pusing, namun pengecekan pada sistem vestibular sendiri penting untuk dilakukan,” tambah Prof. Alia A. Alghwiri.
Seri kuliah pakar ini merupakan bagian dari komitmen Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III untuk mencetak lulusan yang unggul di bidang neurofisioterapi. Dengan menghadirkan topik yang jarang dibahas seperti rehabilitasi vestibular, jurusan ini menunjukkan dedikasinya untuk terus mengembangkan pengetahuan mahasiswa.
Kaprodi Sarjana Terapan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Jakarta III, Zahra Sativani, S.Tr.Ftr., M.Kes menambahkan bahwa kegiatan kuliah pakar ini menjadi bentuk komitmen dalam menunjang visi keilmuan Jurusan Fisioterapi.
"Sehingga peran Fisioterapi, terutama di Poltekkes Kemenkes Jakarta III, berdampak besar dalam pengembangan keilmuan antar instansi baik dalam pengembangan pembelajaran maupun kolaborasi riset, terutama pada bidang Vestibular Rehabilitation yang masih sangat jarang diteliti baik di Indonesia ataupun bahkan di dunia," jelas Zahra.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
