JAKARTA, iNewsTangsel.id - Di tengah padatnya aktivitas Jakarta, fenomena pejalan kaki yang melompati pagar stasiun semakin menjadi sorotan. Terutama di Stasiun Cikini, di mana banyak orang, khususnya mahasiswa, nekat mengambil risiko demi menghindari antrean panjang di pintu masuk resmi.
Pintu masuk yang jauh dan terpisah dari area turun penumpang sering kali membuat pejalan kaki merasa terpaksa mencari jalan pintas. Aksi melompati pagar stasiun ini, meskipun berisiko, menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mempercepat perjalanan, terutama saat jam sibuk.
Yolanda (22), seorang mahasiswi yang sering melakukannya, mengungkapkan bahwa waktu yang terbatas membuatnya terpaksa memilih jalan pintas. "Pintu masuk resmi itu jauh banget dari tempat saya turun, dan kadang saya harus berlari. Jadi, loncat pagar jadi pilihan yang lebih cepat," ujarnya kepada iNewsTangsel.id, belum lama ini.
Menurut Yolanda, ia sering melompati pagar di Stasiun Cikini dan Stasiun Juanda pada pagi hari sekitar jam 7. "Stasiun sudah ramai, dan saya tidak mau ketinggalan kuliah. Pagar di kedua stasiun itu tidak terlalu tinggi, dan banyak orang yang juga melakukannya," tambahnya.
Meski menyadari risikonya, banyak mahasiswa yang merasa bahwa pintu masuk yang jauh memaksa mereka untuk memilih cara yang lebih praktis.
"Meskipun tahu itu berbahaya, saya merasa tidak ada pilihan lain," kata Yolanda sambil berharap agar akses ke stasiun dapat diperbaiki untuk kenyamanan bersama.
Editor : Aris
Artikel Terkait