Tak sekadar menghadiri acara peresmian, para personel D’MASIV merayakan momen 22 tahun berkarier ini dengan cara unik. Mereka melakukan napak tilas jaman diawal merintis karir tampil secara spontan dengan ngamen di Halte CSW, sebelum akhirnya menaiki TransJakarta menuju Halte Petukangan D'MASIV.
Personil D’MASIV tampil dengan alat musik masing-masing gitar dan cajon, sembari menghibur penumpang dengan lagu-lagu andalan mereka dan berbagi takjil dengan penumpang yang sedang menunggu bus.
“Hari ini D'Masiv berusia 22 tahun. Tidak mudah menjadi grup band, biasanya dua tiga album, bubar, vokalisnya jadi pejabat. Menjadi musisi juga bisa menjadi pegangan di masa depan. Terimakasih kepada orang tua saya yang percaya dengan saya. Juga istri saya. Padahal waktu mengawali karir, cari pacar saja susah," imbuh dia saat ngamen di halte CSW Blok M.
Vokalis kelahiran Yogyakarta, 17 November 1986 ini pun coba mengisahkan, bahwa dulu dia dan adiknya Kiki tinggal di Gang Kamboja di Taman Asri,Ciledug. Mereka dulu terbilang grup band yang rajin ikut kompetisi Band Competition biasanya juara 1 minimal dapat hadiah 3 juta, waktu itu. Sisanya kita latihan di rumah, dan ngamen.
“Semoga dengan adanya Petukangan D'Masiv makin banyak yang naik Trans Jakarta, dan tidak mudah menyerah," pungkasnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait
