Dia juga mengisahkan keputusannya yang penuh risiko pada 1977 untuk mencari bantuan Viet Nam demi membebaskan Kamboja dari kekejaman rezim Pol Pot—langkah berani yang menjadi titik balik sejarah bangsa.
“Tanpa dukungan VietNam, tak ada negara yang akan berani menggulingkan rezim kejam itu. Sangat penting bagi kami menjaga kebenaran sejarah ini, agar tragedi seperti itu tak terulang kembali,” tegasnya.
Selain itu, Hun Sen juga menyebut peran penting Negara Indonesia dalam proses perdamaian. Dirinya mengusulkan pembentukan Dewan Tingkat Tinggi untuk Unifikasi Nasional, yang kemudian dibahas dalam Jakarta Informal Meeting I (JIM I).
Meskipun belum mencapai kesepakatan saat itu, namun pertemuan lanjutan di Jakarta menjadi momen penting karena dari susunan Supreme National Council akhirnya ditetapkan.
“Perdamaian politik harus dicapai lewat dialog antar sesama warga Kamboja, bukan dengan kekerasan. Untuk itu, pentingnya menjaga kesadaran sejarah agar konflik serupa tak terjadi di masa depan,” paparnya.
Editor : Hasiholan Siahaan
Artikel Terkait