JAKARTA, iNewsTangsel.id - Arsip bukan sekadar kumpulan dokumen lama, melainkan penanda perjalanan panjang peradaban dan identitas bangsa. Kesadaran inilah yang ditegaskan melalui penetapan Prasasti Yupa dalam Register Memori Kolektif Bangsa (MKB) sebagai salah satu warisan dokumenter penting Indonesia.
“Penetapan mencakup arsip-arsip bernilai sejarah tinggi, mulai dari bukti tertulis tertua di Indonesia hingga warisan seni yang membentuk kesadaran kebangsaan,” kata Kepala ANRI Mego Pinandito disela-sela pembukaan Festival Memori Kolektif Bangsa 2025 di Jakarta, Kamis (18/12/2025).
Dia menjelaskan, proses penetapan dan konservasi arsip Prasasti Yupa dilakukan melalui kajian panjang dan mendalam dengan melibatkan para pakar sejarah serta pemerintah daerah setempat.
“Penelusuran ini tidak hanya berbasis dokumen, tetapi juga melalui kunjungan langsung ke lokasi bersejarah yang berkaitan dengan prasasti tertua di Indonesia tersebut,” terangnya.
Dia memaparkan, nilai strategis Prasasti Yupa terletak pada kemampuannya merekam jejak awal sejarah, bahasa, dan kebudayaan Indonesia.
“Melalui konservasi arsip yang berkelanjutan, informasi tersebut diharapkan tetap terjaga, tidak hanya sebagai objek penelitian akademik, tetapi juga sebagai sumber pembelajaran bagi generasi muda,” imbuhnya.
Dia mengungkapkan, register MKB yang dikelola sebagai bagian dari upaya pelestarian arsip dan memori kolektif bangsa.
“Mekanisme ini, berbagai arsip dan dokumen bersejarah yang memiliki nilai luar biasa bagi identitas nasional didata, dilindungi, dan diperkenalkan kepada publik,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri menambahkan, pengakuan terhadap arsip Prasasti Yupa menegaskan pentingnya peran daerah dalam menjaga warisan sejarah nasional.
“Penetapan arsip Prasasti Yupa ini memberi dorongan kuat bagi kami di daerah untuk terus mengumpulkan, merawat, dan melengkapi arsip sejarah agar tetap terjaga keutuhannya,” ujarnya.
Menurutnya, dengan masuknya Prasasti Yupa ke dalam Register MKB, negara berkomitmen untuk menjaga memori kolektif yang merekam jejak awal sejarah Indonesia.
“Arsip dan prasasti semacam ini tidak hanya penting bagi kalangan akademisi dan sejarawan, tetapi juga bagi masyarakat luas sebagai sumber pembelajaran dan refleksi kebangsaan,” katanya
Diketahui, Prasasti Yupa merupakan peninggalan Kerajaan Kutai Martadipura di Kalimantan Timur yang diperkirakan berasal dari abad ke-4 Masehi. Prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta, memuat informasi tentang silsilah raja-raja Kutai serta praktik sosial dan keagamaan pada masa itu. Keberadaan Yupa menjadi penanda awal tradisi tulis di wilayah Indonesia.
Editor : Elva Setyaningrum
Artikel Terkait
