PHNOM PENH, iNewsTangsel.id - Puluhan pekerja arena judi kasiono di Kamboja asal Vietnam kabur dengan berenang menyeberangi sungai. Mereka diduga kuat bekerja tanpa bayaran
Sekitar 40 pekerja di Golden Phoenix Entertainment Casino di provinsi Kandal--yang bertetangga dengan Vietnam--melawan penjaga keamanan untuk melarikan diri, meninggalkan satu orang hilang setelah hanyut oleh arus sungai.
"Orang-orang ini mungkin bekerja di sini secara ilegal," kata Menteri Dalam Negeri Kamboja Sar Kheng kepada wartawan, seperti dikutip AFP, Ahad (21/8/2022).
"Mereka dijanjikan gaji, tetapi mereka tidak mendapatkan apa yang dijanjikan...Mereka menyeberang kembali ke Vietnam karena tidak dapat mencapai kesepakatan. Mereka melarikan diri dari tempat itu," paparnya.
Dia mengatakan polisi Kamboja telah menahan seorang manajer kasino dan sedang menyelidiki insiden tersebut. Seorang korban berusia 20 tahun mengatakan penjaga keamanan kasino menyerang kelompok pekerja dengan tongkat dan besi ketika mereka mencoba melarikan diri.
"Empat bulan kami ditipu saat bekerja di kasino di Kamboja seperti neraka," katanya kepada situs berita VnExpress, seraya menambahkan bahwa dia dipaksa bekerja 14 jam sehari.
"Jika saya tidak melakukannya, saya akan dipukuli sampai mati." Seorang kolonel polisi Vietnam, Dinh Van Noi, mengatakan 35 pria dan lima wanita telah diinterogasi dan dites untuk virus corona setelah melintasi Sungai Binh Di. Sungai itu menjadi perbatasan alami kedua negara.
Dia mengatakan kepada media pemerintah bahwa kelompok pekerja itu dipaksa bekerja berjam-jam di kasino dan tidak dibayar sesuai upah mereka. Menurut media pemerintah, sekitar 250 pekerja Vietnam lainnya diselamatkan dari majikan yang tidak bermoral di Kamboja pada paruh pertama tahun ini.
Pihak berwenang Kamboja telah meluncurkan pemeriksaan imigrasi nasional yang bertujuan untuk menindak jaringan perdagangan manusia menyusul laporan luas tentang orang-orang dari negara-negara Asia Tenggara lainnya yang tertipu untuk bermigrasi guna mendapatkan peluang kerja yang dianggap menguntungkan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta