get app
inews
Aa Read Next : Rektor UMB Tekankan Mahasiswa Harus Junjung Integritas dan Etika Kepemimpinan

Program Semesta Universitas Sebelas Maret Surakarta Bantu Pendanaan Startup Ratusan Juta

Kamis, 16 Maret 2023 | 12:56 WIB
header img
UNS kembali membuka program Sebelas Maret Startup Academy (Semesta) Bright dan New Renewable Energy (NRE). Foto: Ist

JAKARTA, iNews.id -  Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) kembali membuka program Sebelas Maret Startup Academy (Semesta) Bright dan New Renewable Energy (NRE). Program ini, untuk membantu pengembangan startup di Indonesia. Bantuan yang diberika hingga Rp450 juta. 

Sebelas Maret Startup Academy (Semesta) adalah program yang dibangun Innovation Hub Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang bertujuan dalam membantu proses hilirisasi inovasi untuk mengakselerasi dan memfasilitasi pengembangan ide serta invensi hasil riset. 

Program ini dibuka sejak 21 Februari hingga 21 Maret 2023 mendatang. Direktur Innovation Hub UNS, Catur Sugiarto menyampaikan, Semesta pada tahun ini diselenggarakan melalui dua skema.

Yaitu, dia melanjutkan, program yang bersifat reguler atau pendanaannya dari UNS yaitu Semesta Bright dan Semesta NRE yang pendanaannya bekerja sama dengan Pertamina. 

“Semoga, para peserta yang nantinya berhasil lolos, tidak hanya berhenti pada proses inkubasi dan akselerasi saja, tetapi bisnis yang dikembangkan bisa berkelanjutan dan memberikan dampak yang luas kepada masyarakat,” katanya, dikutip dari laman UNS, Kamis (16/3/2023). 

Manajer Innovation Hub UNS Siska Fitri Anggraheni menyampaikan terdapat dua skema inkubasi di program ini, yaitu pra start up dan start up. Perbedaan antara keduanya adalah dari segi jumlah pendanaan, syarat, tujuan skema, dan target luaran. 

Untuk pra start up, katanya, akan diberikan pendanaan maksimal Rp25 juta dan untuk start up maksimal pendanaan Rp100 juta pada Semesta Bright serta maksimal Rp450 juta untuk Semesta NRE kerja sama UNS dengan Pertamina.

“Syarat pra start up yaitu berupa ide produk yang menyelesaikan masalah dan bernilai jual, sedangkan start up harus memiliki purwarupa tervalidasi, uji validasi pasar uji validasi ide, dan solusi,” ujarnya. 

Dia menerangkan, perbedaan berikutnya berdasarkan tujuan skema yaitu pada pra start up, validasi terhadap ide bisnis yang dimiliki sebelum membuat produk yang akan dijual ke market serta menyempurnakan produk hingga menjadi purwarupa tervalidasi. 

Berbeda dengan start up yang tujuan skemanya berupa pengembangan bisnis lebih lanjut dengan membentuk holding company bersama Badan Pengelola Usaha (BPU) UNS serta produk massal dan komersialisasi. 

Semesta Bright terbuka bagi sivitas akademika UNS yang memiliki hasil riset atau invensi di bidang kesehatan, energi baru terbarukan, industri kreatif dan pariwisata, pendidikan, sosial humaniora pangan, pertanian, serta teknologi informasi dan komunikasi.

“Sementara, Semesta NRE yang dalam hal ini berkolaborasi dengan Pertamina dapat diikuti oleh masyarakat umum,” terangnya. CEO Panensia Rio Dian Permana juga turut membagikan tipsnya untuk mengikuti program Semesta ini. “Pertama, diniatkan dulu dan belajar sungguh-sungguh dalam menjalankan start up,” ucapnya Rio. 

“Jangan lupa juga buat ikuti semua panduan yang telah dijelaskan panitia. Kita juga bisa belajar dari pengalaman tenant-tenant yang berhasil lolos inkubasi di tahun sebelumnya. Kemudian, perkuat kolaborasi antar anggota tim,” pungkasnya.

Editor : Sazili Mustofa

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut