get app
inews
Aa Text
Read Next : Painting Out Loud: Syahnagra Ismail Rayakan Lima Dekade Berkarya

Abstraksi Liris Pameran Painting Outloud Syahnagra Ismail

Senin, 28 Agustus 2023 | 20:51 WIB
header img
“Painting Outloud” ialah konsep dalam pameran yang dihasilkan pelukis dengan suara lantang dari dasar jiwa. Semua itu dituangkan menjadi satu rangkaian yang utuh.

JAKARTA, iNewsTangsel.idUNSUR kehidupan sederhana menjadi benang merah dalam pameran tunggal seni lukis ke-10 pelukis nasional Syahnagra Ismaill (70)bertajuk “Painting Outloud di Balai Budaya, Menteng, Jakarta Pusat, 23-31 Agustus 2023.

Pada malam pembukaan pameran yang berlangsung pada Rabu, (23/8/2023), hadir Duta Besar Polandia untuk Indonesia Beata Stoczyńska beserta budayawan, akademisi, seniman, sastrawan, dan kritikus seni. Semua menyatu dalam suasana persahabatan.

Dalam pengantar kuratorial pameran, kurator sekaligus kulturolog Iwan Jaconiah menyampaikan tiga hal penting dalam pameran “Painting Outloud”. Ia menitikberatkan pada proses kreativitas, pemaknaan ide, dan kehidupan kesenimanan.

Painting Outloud” ialah konsep dalam pameran yang dihasilkan pelukis dengan suara lantang dari dasar jiwa. Semua itu dituangkan menjadi satu rangkaian yang utuh. Secara gramatika, kata ‘out’ dan ‘loud’ harus dipisahkan. Namun, di sini ‘outloud’ digabungkan sebagai simbol kesatuan. “Artinya, luapan emosi dan amarah seniman harus digabungkan menjadi satu, yaitu kasih,” ujar Iwan di sela-sela pembukaan pameran. 


Kurator sekaligus kulturolog Iwan Jaconiah
 

Iwan adalah penulis buku “Lukisan Wiwik Oratmangun” (Pentas Grafika, Jakarta, 2022). Dia juga menulis kajian ilmiah terkait lukisan-lukisan maestro Indonesia, seperti Djoko Pekik (1937-2023), Hendra Gunawan (1918-1983), dan Agong Intoyo.

Melalui pameran “Painting Outloud”, Iwan menuturkan proses kreativitas Syahnagra secara profesional telah dimulai sejak era 1970-an saat ia berusia 21 tahun. Unsur impresionisme abstrak dalam karya-karya Syahnagra sangat kuat sehingga menghadirkan abstraksi liris.

Sapuan kecil atau pengaplikasian cat akrilik pada kanvas dengan spatula telah menciptakan serangkaian obyek yang kuat dalam 19 karya dalam pameran tersebut. Semuanya berbicara tentang kesederhanaan, kesukacitaan, dan kebahagiaan.

“Pameran ini mengusung nilai-nilai abstak. Artinya, masih seputar seni non-objektivitas dan non-figuratif. Di sini, saya lihatbahwa unsur impresionisme abstrak terasa kuat sekali dalam lukisan-lukisan Syahnagra,” ujar Iwan.

Unsur impresionisme abstrakdapat dilihat secara jelas lewat karya berjudul “Present Flowers” (2022), akrilik pada kanvas, 99 x 49 cm. Lewat karya ini, kegiatan piknik ke taman telah mendatangkan ide yang cemerlang bagi pelukis.“Semua energi-energi positif pelukis dituangkan ke sebidang kanvas kecil. Ini karya yang matang, baik ide maupun konsep,” jelasnya.

Selain “Present Flowers”,karya berjudul “Kabut di Desa Nelayan” (2023), akrilik pada kanvas, 188 х 139 cm, begitu lekat dengan unsur garis vertikal dan horizontal. Hal itu menjadi satu ikatan yang dapat dilihat secara visual. “Di sini perjalanan Syahnagra ke Swedia masih membekas di ingatannya sehingga tema Laut Baltik dituangkan ke dalam karya,” tandas Iwan.

Melalui pameran “Painting Outloud”, kurator telah memberikan sebuah pencerahan bahwa gaya abstrak selalu memiliki penggemar tersendiri dalam perkembangan seni lukis Indonesia. Proses kurasi karya-karya dipilih dan diseleksi Iwan menjadi 19 karya. Sebagian besar ialah karya terbaru Syahnagra.

Kejelian dan keberanian Iwan memilih karya-karya memberikan sebuah perspektif bahwa dia memiliki wawasan luas dan pengetahuan seni lukis global. Hal ini sangat diperlukan dalam permajuan seni lukis Indonesia.

Iwan jauh-jauh mempelajari seni lukis, sastra, dan budaya dunia di Moskow, Rusia. Ia memberikan sebuah perspektif berbeda dalam seni dan budaya bahwa peran kurator dalam menilai, menganalisis, dan menentukan laik atau tidaknya sebuah karya untuk disajikan kepada masyarakat umum sangat perlu sekali.

Pameran “Painting Outloud”menghadirkan abstraksi liris Syahnagra yang dituangkan lewat guratan kuas di atas kanvas secara total. “Ini menandai 50 tahun perjalanan Syahnagra berkarya dalam panggung seni lukis nasional,” pungkas Iwan. ***

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut