CIPUTAT, iNewsTangsel.id - Pada bagian akhir Mazmur 23, pemazmur melukiskan gambaran yang dinamis dan ironis: hidangan mewah disajikan tepat di hadapan musuhnya.
Bayangkan Tuhan menyediakan hidangan bagi kita di tengah kesulitan dan ketakutan. Tuhan memberkati kita berlimpah di tengah kesusahan. "Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak," kata pemazmur, "pialaku penuh melimpah."
Pengurapan dengan minyak menunjukkan kemurahan dan kuasa Ilahi, seperti seorang prajurit yang menerima pemberkatan sebelum maju berperang. Setiap tantangan dan keraguan diatasi oleh hadirat Tuhan.
Piala pemazmur tidak hanya penuh, tetapi melimpah keluar! Dalam Tuhan, kita mendapatkan berkat sukacita yang melimpah hingga mengalir dalam kehidupan orang lain juga.
Pemazmur menutup dengan keyakinan penuh:
"Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku seumur hidupku, dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa."
Mazmur 23:6
Kemurahan Tuhan dan kasih setia-Nya adalah pendamping kita yang setia, mengikuti ke mana pun kita pergi.
Kemurahan Tuhan dan kasih setia-Nya mengelilingi kita dan memimpin kita kepada Gembala kita, selama-lamanya.
Di sana, kita akan diam "di dalam rumah Tuhan". Sekarang dan selamanya, kita selalu diterima dalam hadirat-Nya.
Editor : Hasiholan Siahaan