JAKARTA, iNewsTangsel.id - Anak muda merupakan target dan aset yang sangat signifikan di era digital. Ketahanan mereka menghadapi tantangan besar karena berbagai masalah disrupsi digital yang membuat mereka rentan terlibat dalam kejahatan siber.
Data dari The Global Risk Report yang dikeluarkan oleh World Economic Forum pada 2024 menunjukkan bahwa serangan siber dan kecerdasan buatan menjadi risiko global tertinggi dan melibatkan anak-anak hingga remaja.
Mengingat pentingnya hal tersebut, Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di SOS Children’s Village Cibubur Jakarta pada Selasa (2/7) untuk memberikan sosialisasi dan penguatan literasi digital kepada anak-anak yang tinggal di sana.
Saat ini, SOS Jakarta mengasuh sekitar 150 anak yatim piatu atau terlantar yang sebagian besar berusia anak-anak hingga remaja.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dosen SKSG Dr. Eko Daryanto, M.Si, MMT dan Dr. Margaretha Hanita, M.Si ini memberikan dasar-dasar kecakapan digital kepada anak-anak sekaligus mengajarkan tips menjaga keamanan data pribadi di internet serta keamanan siber dengan cara sederhana namun menjadikan mereka tangguh di era digital.
Anak-anak dan remaja di SOS Village yang ternyata juga sangat aktif menggunakan internet karena kebutuhan sekolah dan bersosialisasi ini juga diajarkan kewaspadaan menjaga jejak digital agar tidak membagi konten-konten buruk di media sosial agar masa depan mereka bisa lebih baik.
Melalui kegiatan ini diharapkan ketahanan anak muda semakin kuat sebagai kemampuan yang mencakup kekuatan mental, emosional, fisik, dan sosial di era digital menuju Indonesia Emas.
Anak muda yang memiliki ketahanan yang baik akan lebih mampu mengatasi berbagai masalah dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Kegiatan berjalan sangat interaktif dan penuh keceriaan karena semua anak-anak terlibat aktif mengikuti sosialisasi, kuis semakin seru karena para dosen dan mahasiswa SKSG yang terlibat mengajak anak-anak lomba menciptakan password yang paling unik dan aman untuk email dan media sosial mereka.
Acara ditutup dengan yel-yel menarik dengan janji untuk menjadi anak tangguh di era digital.
Editor : Hasiholan Siahaan