get app
inews
Aa Text
Read Next : Strategi LPKR untuk Meminimalkan Limbah

Terlilit Benang Layangan, Helikopter Wisata Jatuh di Pantai Suluban Bali

Sabtu, 20 Juli 2024 | 13:03 WIB
header img
Helikopter yang jatuh pada Jumat (19/7) pukul 13.33 WITA tersebut membawa lima orang, yaitu satu pilot dan empat penumpang. Foto/ iNews

BALI, iNewsTangsel.id - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan bahwa helikopter wisata yang jatuh di Pantai Suluban, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (17/7) sore disebabkan oleh tali layangan.

Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Ditjen Hubud Kemenhub Mokhammad Khusnu di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai insiden tersebut.

"Ditjen Hubud telah menerima laporan kecelakaan Helikopter PK-WSP tipe Bell 505 milik PT. Whitesky Aviation di Suluban Pecatu, Kuta Selatan - Bali pada Jumat, 19 Juli 2024 pukul 15.33 waktu setempat akibat terlilit tali layangan," kata Khusnu dikutip dari Antara.

Khusnu menambahkan bahwa Ditjen Hubud Kemenhub akan meningkatkan sosialisasi dan pengawasan terkait bahaya layangan terhadap keselamatan penerbangan melalui koordinasi dengan Penjabat (Pj) gubernur serta kepala daerah di wilayah Bali.

"Ini agar tidak membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan," tambah Khusnu.

Sebelumnya, ditemukan beberapa tali layangan di poros baling-baling helikopter tersebut.

Kepala Dusun Banjar Suluban, I Wayan Suartana, mengatakan bahwa sebelum jatuh di kawasan tebing, helikopter tersebut sempat terbang rendah. Helikopter kemudian jatuh di kawasan jalan baru di Banjar Suluban.

Dia juga menyebut bahwa di baling-baling helikopter ditemukan tali layangan.

"Helikopter sempat terbang rendah di atas rumah warga ini, dan di baling-baling ada tali layangan," ujar Suartana saat dihubungi pada Jumat (19/7).

Helikopter yang jatuh pada Jumat (19/7) pukul 13.33 WITA tersebut membawa lima orang, yaitu satu pilot dan empat penumpang. Tidak ada korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.

Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, mengatakan bahwa penumpang dan pilot hanya mengalami luka dan trauma. Menurutnya, setelah insiden, pilot helikopter masih bisa diajak berkomunikasi, namun penumpang mengalami trauma sehingga tidak memberikan keterangan.

"Sedikit bisa komunikasi dengan pilotnya saja. Untuk penumpang sedang trauma setelah jatuh dari heli tersebut, sehingga kami tidak bisa menanyakan lebih lanjut," katanya saat ditemui di lokasi pada Jumat (19/7) malam.

Ia menambahkan bahwa saat Tim SAR tiba di lokasi, sejumlah warga sudah berada di TKP, bahkan para penumpang masih mampu keluar dari helikopter yang jatuh.

Setelah keluar, para korban dievakuasi dengan ambulans menuju rumah sakit.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut