ALAM SUTERA, iNewsTangsel.id -Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, governance/ESG) merupakan tiga pilar penting dalam menilai performa bisnis properti saat ini.
ESG digunakan sebagai indikator pelaporan aktivitas nonfinansial dari suatu produk yang diinvestasikan (pengembangan properti). Dalam beberapa tahun terakhir, penerapan ESG sudah menjadi fokus pengembang properti di Tanah Air seiring dengan tren konsumen yang mengarah kepada produk berkelanjutan.
Menurut Adriadi Dimastanto, Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia, pasar terbesar dan paling potensial dalam sebuah proyek properti adalah Gen Z dan Milenial.
Segmen ini, katanya, sangat tertarik dan peduli terhadap produk properti yang mengedepankan keberlanjutan.
“Mereka cukup detail dalam melihat fasilitas-fasilitas yang ada di sekitar proyek properti seperti ruang terbuka hijau, ruang interaksi, sarana olahraga untuk jogging dan lainnya. Pengembang properti saat ini sudah sangat peduli dengan apa yang diinginkan masyarakat terkait kebutuhan tempat tinggal yang berkelanjutan,” tegas Adriadi Dimastanto dalam acara Elevee Media Talk yang diadakan di Alam Sutera, Tangerang pada Rabu (24/7/2024).
Adriadi menambahkan, saat ini penerapan prinsip ESG bermanfaat untuk nilai investasi. “Dalam pengembangan properti berprinsip ESG, selain memberikan kelestarian lingkungan dan tata kelola yang baik, juga memberikan manfaat ekonomi,” tuturnya.
Sementara itu, Alvin Andronicus, Chief Marketing Officer (CMO) Elevee Condominium, mengatakan bahwa pihaknya menerapkan prinsip ESG tidak sebatas slogan, namun konkret diimplementasikan di lapangan. Penerapan ESG juga akan memberikan dampak positif bagi pengembang dan pemilik properti.
“Seperti pengurangan biaya operasional, penghematan penggunaan energi listrik, hingga peningkatan kesehatan dan produktivitas penghuni,” jelasnya.
Dia mencontohkan, di Elevee Condominium setiap unitnya memakai jendela double glass yang mampu mereduksi sinar matahari memasuki ruangan sehingga mengurangi pemakaian AC.
“Elevee juga memiliki fasilitas forest park seluas 4 hektare untuk berbagai aktivitas. Selain itu, Elevee yang merupakan bagian dari Alam Sutera sudah menerapkan konsep yang bersentuhan dengan lingkungan. Seperti adanya kawasan green tunnel hingga manajemen lalu lintas agar menciptakan suasana yang nyaman bagi penghuni,” katanya.
Adriadi mengakui bahwa pengembangan properti skala kota yang menerapkan prinsip ESG membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun, ia mengakui prinsip ini akan berdampak pada penjualan pengembang dan bermanfaat untuk konsumen.
“Seperti Alam Sutera sudah sangat maju dalam pengembangannya, dan ini perlu pendanaan besar dalam pengembangannya. Dan sekali lagi saya tegaskan, ujungnya selain konsep pembangunan berkelanjutan yang dikembangkan, konsumen pun diuntungkan karena nilai properti akan terus naik,” tegasnya.
Dia juga menambahkan, saat ini, masih perlu disosialisasikan tentang penerapan prinsip ESG di kalangan pengembang properti.
Editor : Hasiholan Siahaan