CIPUTAT, iNewsTangsel.id - Pernahkah Anda bertemu dengan orang Kristen yang mudah marah?
Mungkin Anda pernah menemukan orang Kristen yang suka mengeluh, menggerutu, atau bahkan berbicara buruk tentang orang lain. Terkadang, Anda mungkin juga pernah menjadi orang seperti itu dalam hidup Anda.
Jika kita tidak berhati-hati, sangat mudah untuk merasa diri kita paling benar dalam kekristenan. Bagaimanapun, kita merasa telah mengetahui kebenaran, sementara orang lain mungkin belum mengetahuinya. Anda mungkin tergoda untuk meremehkan orang lain, merasa lebih baik, atau menganggap mereka lebih buruk dari diri kita.
Namun, sikap seperti ini tidak sejalan dengan pesan Injil Yesus.
Injil mengajarkan bahwa kita semua memulai dari tempat yang sama. Dan hanya melalui anugerah Tuhan kita memperoleh keselamatan dan memahami kebenaran tentang kasih-Nya.
Ini tidak membuat kita lebih baik dari sesama umat Kristen lainnya! Faktanya, seperti yang dikatakan Paulus dalam Efesus 4:2, kita seharusnya bersikap rendah hati dan lemah lembut kepada sesama, bukan bersikap kasar dan menghakimi. Dia juga menegaskan bahwa kita perlu bersabar dengan orang lain, serta membantu mereka sebisa mungkin, agar kita semua dapat bertumbuh bersama.
Pemikiran ini bukan hanya berasal dari Paulus, melainkan dari cara hidup Yesus sendiri. Sebagai pengikut Yesus, kita juga harus berusaha untuk bersikap lembut, rendah hati, dan sabar terhadap semua orang di sekitar kita. Meskipun mereka berbeda dari kita, baik secara rupa maupun pemikiran, setiap orang layak menerima penghormatan, kesabaran, dan kasih.
Luangkan waktu hari ini untuk merenungkan beberapa cara agar Anda bisa lebih sabar, rendah hati, dan penuh kasih terhadap orang lain. Mungkin dengan memperlambat ritme hidup Anda agar orang lain merasa diperhatikan, mengucapkan sesuatu yang bisa menyemangati, atau mengakui kesalahan Anda kepada orang lain.
Ambillah keputusan hari ini untuk hidup dengan kerendahan hati dan kasih karunia kepada sesama.
Editor : Hasiholan Siahaan