"Saya melihat langsung praktik pengelasan, dan SMKN 5 sudah mampu membuat kursi dan bangku dengan teknologi robotik, yang tentu menghasilkan produk berkualitas," tambahnya.
Tabrani juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah, Dinas Tenaga Kerja, dan perusahaan agar lulusan SMK mendapatkan informasi lowongan kerja yang sesuai.
"Dengan bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja, sekolah akan mendapatkan data lowongan kerja di Tangerang Selatan. Ini adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, dinas, dan dunia usaha," jelasnya.
Ia juga membahas tingginya tingkat pengangguran di Banten, yang menduduki peringkat ketiga tertinggi secara nasional. Salah satu faktornya adalah banyaknya pendatang dari luar daerah yang mencari pekerjaan di kawasan industri Banten, termasuk Tangerang Selatan, namun belum memiliki pekerjaan yang pasti.
Tabrani optimistis bahwa lulusan SMK sudah banyak yang terserap di dunia kerja, namun penting untuk memperjelas data tenaga kerja guna mengatasi masalah pengangguran di Banten.
Editor : Hasiholan Siahaan