get app
inews
Aa Text
Read Next : Peningkatan Ilmu dan Layanan Kedokteran Nuklir, Siloam MRCCC Jalin Kerjasama dengan AVL

Terobosan Baru dalam Pengobatan Kanker: BPOM Resmikan Fasilitas Produksi Radioisotop

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:39 WIB
header img
Kepala BPOM RI Taruna Ikrar dan Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan perwakilan Kalbe Farma u saat meresmikan Fasilitas Produksi Radioisotop di Jakarta. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsTangsel.id  – Kanker menjadi penyebab kematian tertinggi kedua di dunia, dengan sekitar 70% dari kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Taruna Ikrar mengatakan hal itu saat meresmikan Fasilitas Produksi Radioisotop di Jakarta pada Selasa, 15 Oktober 2024. Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dan perwakilan Kalbe Farma.

Taruna menyampaikan bahwa menurut data World Health Organization (WHO) melalui International Agency for Research on Cancer (IARC), beban penyakit kanker di Indonesia pada tahun 2022 mencapai 408.661 kasus baru, dengan angka kematian mencapai 242.988 kasus. Angka ini diprediksi akan terus meningkat jika tidak diambil langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang efektif.

Perkembangan dalam ilmu kedokteran nuklir menawarkan harapan baru bagi penderita kanker. Terapi radiofarmaka kini diakui sebagai pendekatan inovatif untuk pengobatan kanker, dan digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk diagnostik, pemeriksaan fungsi organ, serta aplikasi terapeutik dan paliatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, ujar Taruna yang juga merupakan Ketua Konsil Kedokteran Dunia.

Ia menambahkan, kebutuhan akan radiofarmaka terus meningkat seiring bertambahnya jumlah pasien kanker. Namun, kapasitas produksi radiofarmaka saat ini belum memadai untuk memenuhi kebutuhan nasional, yang menyebabkan waktu tunggu panjang bagi pasien untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan. Selain itu, mayoritas radiofarmaka yang digunakan di Indonesia masih berasal dari impor.

BPOM berkomitmen untuk meningkatkan akses pengobatan inovatif bagi penderita kanker di Indonesia. Sejalan dengan arahan Presiden, BPOM diminta untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses terhadap obat inovatif yang aman, berkhasiat, dan berkualitas. Dalam tiga tahun terakhir, BPOM telah mendukung pembangunan enam calon fasilitas produksi radiofarmaka berbasis siklotron, salah satunya adalah fasilitas ini yang selesai hanya dalam delapan bulan setelah groundbreaking pada Februari 2024.

Saat ini, satu-satunya fasilitas produksi radiofarmaka di Indonesia yang sudah tersertifikasi sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) adalah milik Rumah Sakit Kanker Dharmais. Dengan adanya fasilitas baru ini, BPOM berharap Indonesia memiliki fasilitas produksi radiofarmaka kedua yang memenuhi standar CPOB, guna memastikan radiofarmaka yang diproduksi aman, berkhasiat, dan berkualitas tinggi, pungkas Taruna Ikrar.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut