WHO Catat 350 Ribu Kasus Kanker Baru di Indonesia, Teknologi microRNA Hadirkan Harapan Baru

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Menurut data WHO 2022, Indonesia mencatat lebih dari 350 ribu kasus baru kanker per tahun dengan tingkat mortalitas 70%. Sebagian besar pasien baru terdiagnosis pada stadium lanjut karena minimnya gejala pada fase awal.

Dengan tingginya penderita baru kanker tersebut, PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) menjalin kerja sama strategis dengan MIRXES Pte. Ltd., anak perusahaan MIRXES Holdings Limited, untuk menghadirkan teknologi deteksi dini kanker berbasis blood-based microRNA & multi-omics test pertama di Indonesia.

Baca Juga

Artificial Intellegence Kunci Masa Depan Layanan Kesehatan Indonesia

Direktur Utama CHEK, Yoshua, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi langkah penting menghadirkan solusi diagnostik yang belum tersedia di Indonesia.
“Melihat tingginya angka kanker di Indonesia, CHEK berkolaborasi dengan MIRXES untuk menghadirkan metode deteksi dini berbasis miRNA yang non-invasif, akurat, dan terjangkau,” ujar Yoshua, Selasa (19/8/2025).

Yoshua menambahkan, teknologi ini mampu mendeteksi risiko kanker bahkan sebelum stadium 1. “Inovasi ini diharapkan menjadi pionir skrining kanker berbasis darah di Indonesia dan mendukung target pemerintah menurunkan angka kematian akibat kanker,” jelasnya.

Kerja sama ini juga sejalan dengan RPJMN 2025–2029 dan program Indonesia Sehat 2030, khususnya penguatan skrining penyakit tidak menular. Selain memberi manfaat kesehatan, CHEK menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 20% per tahun melalui distribusi tes kanker ini.

Baca Juga

Debu Tersembunyi di Rumah Bisa Picu Masalah Kesehatan, Ini Bahayanya

“Dengan fundamental bisnis yang kuat, CHEK berkomitmen menghadirkan akses diagnostik yang cepat, akurat, dan dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Yoshua.

Editor : Hasiholan Siahaan