PBNU Dorong Santri untuk Terus Berbakti kepada Negeri

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan Istighosah Kubro di Plaza PBNU, Jakarta Pusat. Acara ini mengusung tema Hari Santri 2024: Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan.  

Istighosah Kubro tersebut dihadiri oleh Rois Aam PBNU dan jajaran Syuriah, Ketua PBNU dan jajaran Tanfidziyah, termasuk Sekjen PBNU yang juga Menteri Sosial Kabinet Merah Putih, serta 500 warga Nahdliyin dari berbagai lembaga dan badan otonom PBNU.  

Baca Juga

Imam Besar Masjid Nabawi Bawa Kabar Baik dari Arab Saudi untuk NU

Dalam sambutannya, Rois Aam K.H. Miftachul Akhyar menyampaikan pentingnya nilai-nilai perjuangan yang harus dijaga. "Malam ini sangat penting bagi kita semua untuk mengingat nilai perjuangan, sesuai dengan tema malam ini: Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan," ujarnya. Rois Aam juga menegaskan bahwa peringatan Hari Santri bertujuan memperkuat mental para santri dengan mengenang pengorbanan para ulama yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa.  

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum PBNU Yahya Staquf (Gus Yahya) menekankan pentingnya momen Hari Santri untuk mengajak para santri masa kini berkontribusi bagi bangsa. "Hari Santri adalah saat yang tepat untuk menantang diri kita sendiri. Seberapa besar kita, sebagai santri zaman sekarang, telah berkontribusi pada perjuangan mulia yang diwariskan oleh para pendahulu kita," tegas Gus Yahya, Senin (21/10/2024). Beliau juga mengajak santri untuk terus berusaha keras dalam memberikan yang terbaik bagi Indonesia, sebagai pewaris perjuangan para ulama terdahulu.  

Sementara itu, dalam laporannya, Sekjen PBNU yang juga Menteri Sosial RI, KH. Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyampaikan bahwa Istighosah Kubro merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rangkaian perayaan Hari Santri. Acara ini diselenggarakan secara desentralisasi oleh Pengurus Wilayah dan Cabang NU di seluruh Indonesia, dengan fokus pada substansi, bukan kemeriahannya. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kembali semangat perjuangan santri seperti yang terkandung dalam Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang dipimpin oleh KH. Hasyim Asy'ari.  

Editor : Hasiholan Siahaan