JAKARTA, iNewsTangsel.id - Program pemasaran pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah dirancang oleh Kemenparekraf sepanjang tahun 2024 dipastikan tetap dioptimalkan untuk mencapai target yang telah ditetapkan, meskipun sedang berlangsung proses transisi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi dua entitas terpisah, yaitu Kementerian Pariwisata (KemenPar) dan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenkraf).
"Masa transisi ini tidak mengurangi semangat kami untuk mencapai target utama. Program Parekraf terus berjalan tanpa perubahan arah, sehingga manfaatnya tetap bisa dirasakan langsung oleh masyarakat," ujar Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Parekraf, Ni Made Ayu Marthini, dalam keterangan yang diterima, Rabu (30/10/2024).
Sebagai contoh, untuk kunjungan wisatawan mancanegara, data BPS menunjukkan bahwa pada periode Januari - Agustus 2024 telah mencapai 9,09 juta kunjungan. Target kunjungan wisman untuk tahun 2024 adalah sebesar 14,3 juta kunjungan.
Untuk memaksimalkan capaian kunjungan wisman pada dua bulan terakhir tahun 2024, berbagai program akan dijalankan, termasuk partisipasi dalam World Travel Market (WTM) London, pameran pariwisata terbesar kedua di dunia, yang berlangsung pada 5-7 November 2024.
Dalam ajang ini, Made menyebut bahwa Kemenparekraf akan memfasilitasi 46 pelaku industri pariwisata, seperti hotel, agen perjalanan, dan lainnya.
Selain keikutsertaan di WTM London, program pemasaran dan branding pariwisata Indonesia akan dilanjutkan di Kanada, Australia, Tiongkok, serta beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Singapura. Kemenparekraf juga akan mengoptimalkan pariwisata lintas batas di Batam dan Bintan.
"Sebelumnya, kami juga telah mengadakan program pemasaran kolaboratif melalui familiarization trip dan kampanye Wonderful Indonesia di berbagai kanal digital. Kami berharap langkah ini memperkuat citra pariwisata Indonesia di dunia dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan," jelas Made.
Untuk wisatawan domestik, program yang akan dijalankan meliputi promosi dan pemasaran melalui kerja sama dengan berbagai pihak, seperti mitra co-branding Wonderful Indonesia, pemerintah daerah, dan industri, serta acara seperti Di Indonesia Aja Travel Fair.
Kemenparekraf juga akan memaksimalkan program pemasaran desa wisata, seperti Beti Dewi dan Senandung Dewi, serta paket wisata 3B (Banyuwangi, Bali Barat, Bali Utara), dan lainnya.
"Dengan adanya kolaborasi ini, kami berharap bisa mencapai 100 juta wisatawan domestik hingga akhir tahun," tutup Made.
Editor : Hasiholan Siahaan