JAKARTA, iNewsTangsel.id - Perempuan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengambil peran sebagai pelopor dalam mewujudkan keberlanjutan lingkungan. Salah satu upayanya adalah menciptakan kesadaran akan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, khususnya melalui pengelolaan minyak jelantah. Dalam rangka Hari Ibu 2024, Gerai Hijau bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tangsel, FatHopes, dan mitra lainnya meluncurkan program bertajuk “Siap Pilah Olah Sampah 1000 Perempuan”.
Dwi Astuti, Program Director Gerai Hijau, menyampaikan bahwa inisiatif ini mencerminkan visi besar Indonesia untuk memberikan kontribusi pada solusi lingkungan global sekaligus mendukung tujuan keberlanjutan nasional. Salah satu fokus utama program ini adalah mengolah minyak jelantah, yang selama ini menjadi tantangan besar dalam masyarakat. Melalui program ini, minyak jelantah dari rumah tangga dan pelaku usaha diubah menjadi bahan bakar rendah karbon, sehingga dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.
“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Dengan memberdayakan perempuan sebagai agen perubahan, kami menciptakan langkah nyata menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan,” ujar Dwi, Minggu (22/12/2024).
Sementara itu, Erna, Head of Marketing FatHopes, menjelaskan bahwa pihaknya menyediakan fasilitas berupa armada, termasuk truk dan sepeda motor, untuk mendukung pengumpulan minyak jelantah secara terorganisasi. Hal ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk melihat limbah rumah tangga tidak hanya sebagai beban, tetapi juga sebagai sumber potensi untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan.
“Minyak jelantah sering dianggap tidak berguna. Namun, melalui teknologi dan kolaborasi, kami mampu mengubahnya menjadi bahan bakar yang membantu mengurangi jejak karbon. Ini adalah bukti bahwa tindakan kecil di tingkat lokal dapat memberikan dampak besar secara global,” kata Erna.
Di kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Sigit Priambodo menambahkan bahwa perempuan sering kali menjadi kelompok yang paling rentan terhadap dampak polusi dan bencana lingkungan. Oleh karena itu, perempuan memiliki peran dominan dalam pengelolaan sampah. Program ini bertujuan untuk menjadikan perempuan sebagai contoh dalam memilah sampah dari rumah, mengelolanya agar memiliki nilai ekonomis, dan mendukung penghasilan keluarga.
“Program ini adalah langkah kecil yang membawa dampak besar, menjadikan Hari Ibu sebagai momen refleksi sekaligus aksi nyata untuk keberlanjutan. Masa depan yang lebih hijau dimulai dari setiap langkah kecil yang kita ambil bersama,” tutup Sigit.
Editor : Hasiholan Siahaan