Institut STIAMI Gelar Konferensi Internasional ke-5, Bahas Tren Metaverse dalam Transformasi Digital

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Institut Ilmu Sosial dan Manajemen (STIAMI) baru saja sukses menyelenggarakan Konferensi Internasional ke-5 dengan tema “Metaverse as Global Trends in Digital Transformation: Shaping the Future of Business and Society”. Acara yang digelar secara hybrid, dengan lokasi di Kampus STIAMI Jakarta, dihadiri oleh peserta dari berbagai belahan dunia melalui platform Zoom. Konferensi ini menyoroti perkembangan pesat teknologi metaverse, yang tidak hanya memengaruhi industri hiburan, tetapi juga membuka peluang baru di sektor bisnis, perdagangan, dan masyarakat secara keseluruhan.

Metaverse, sebagai fenomena global, kini menjadi pusat perhatian di berbagai sektor. Sebagai teknologi yang membawa dampak besar dalam kehidupan digital, metaverse membuka peluang untuk menciptakan ruang virtual yang memungkinkan interaksi dan transaksi dalam berbagai bentuk. Dalam konferensi ini, sejumlah narasumber terkemuka dari tujuh negara, termasuk Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Kenya, Albania, dan Australia, berbagi wawasan tentang potensi dan tantangan metaverse dalam mempercepat transformasi digital di berbagai bidang.

Rektor Institut STIAMI, Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, SH., M.Si, mengungkapkan kebanggaannya atas penyelenggaraan konferensi internasional tahunan ini. "Konferensi ini menjadi sarana penting untuk menghubungkan civitas akademika dengan tren teknologi terbaru, serta menyiapkan mereka untuk menghadapi era metaverse yang semakin berkembang. Transformasi digital adalah hal yang sangat penting untuk mendorong kesejahteraan masyarakat," ujarnya. Pernyataan ini mencerminkan komitmen STIAMI dalam mendukung percepatan digitalisasi di Indonesia dan dunia.

Wakil Rektor STIAMI, Dr. Euis Komalawati, M.Si, juga memberikan apresiasi terhadap keberhasilan acara ini yang telah menjadi agenda rutin sejak 2020. "Rangkaian kegiatan Dies Natalis STIAMI ke-42 tidak hanya menyelenggarakan kegiatan ilmiah, tetapi juga non-ilmiah yang ditujukan untuk dosen, mahasiswa, dan masyarakat luas. Kami berharap konferensi ini dapat memperkaya wawasan peserta tentang transformasi digital, yang kini menjadi kebutuhan utama dalam berbagai bidang, termasuk logistik, komunikasi publik, administrasi, dan bisnis," jelasnya.

Konferensi ini menghadirkan pembicara dari berbagai bidang, seperti pendidikan, teknologi, dan bisnis, dengan diskusi panel yang mengangkat isu-isu strategis terkait metaverse. Beberapa topik yang dibahas meliputi digital supply chain di era metaverse, transformasi perilaku wisatawan melalui teknologi metaverse, serta komunikasi bisnis berbasis digital. Selain itu, terdapat pula pembahasan mengenai inovasi dalam sektor ritel, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk optimalisasi pengelolaan proyek, hingga teknologi maritim untuk logistik dan transportasi.

Ketua pelaksana, Dr. Anita Maulina, M.A, menyatakan bahwa konferensi tahun ini berjalan sukses dan berharap dapat mengembangkan skala acara di masa depan. "Kami berencana untuk menyelenggarakan acara yang lebih besar dengan mengundang narasumber internasional dan bekerjasama dengan kementerian terkait. Hal ini bertujuan untuk memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat dan dunia akademik," kata Dr. Anita.

Sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis STIAMI ke-42, yang jatuh pada 27 Januari 2025, hasil penelitian dari konferensi ini akan dipublikasikan dalam STIAMI International Journal of Social, Tax, Information, Administration, Management, and Innovation (IJSTIAMI). Hal ini menandakan bahwa STIAMI tidak hanya berkomitmen pada pendidikan, tetapi juga pada pengembangan ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sosial dan ekonomi di era digital.

Melalui konferensi ini, Institut STIAMI semakin menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. STIAMI juga siap mendukung transformasi digital di Indonesia dengan mempersiapkan generasi yang cerdas dan terampil dalam menghadapi tantangan global yang terus berkembang.
 

Editor : Aris