Viral! Istri Sah Ngamuk Seret dan Banting Pelakor saat Gerebek Suami di  Labusel

LABUSEL, iNewsTangsel.id - Viral di medsos video istri sah mengamuk menyeret dan membanting seorang perempuan diduga pelakor.

Lokasi kejadian di sebuah rumah kontrakan di Kompleks Telaga Asri, Kelurahan Simaninggir, Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara.

Baca Juga

Viral! Seorang Wanita Minta Bantuan Damkar Ambil HP di Kali Tangerang gegara Ribut dengan Pacar

Dalam tayangan video tampak istri sah mengamuk ke pelakor yang coba ditahan suaminya. Sang istri dengan penuh emosi menyeret tubuh pelakor dengan cara dijambak. Tak hanya itu, dia juga terlihat membantingkan kepalanya ke tanah. 

Saksi di lokasi Juniar mengatakan, peristiwa dalam video yang viral terjadi pada Kamis (20/3/2025). Awalnya ada tiga perempuan datang mencari seorang pria yang membawa motor.

"Perempuan itu bilang suaminya pergi memancing seharian dan tidak pulang. Dia lalu mencarinya," ujar Juniar, Sabtu (22/3/2025).

Baca Juga

Viral Konten Rendang 200 Kg Hilang di Palembang, Berujung Permintaan Maaf Willie Salim

Saksi lantas menyarankan mengecek rumah kontrakan yang berjarak 100 meter dari kediamannya. Beberapa saat kemudian terjadi keributan dalam video.

"Kami sudah mencoba melerai namun mereka tidak mau dipisahkan. Jadi suaminya digerebek istri sahnya sama perempuan di rumah kontrakan," katanya.

Camat Kotapinang Efendi Batubara membenarkan video viral tersebut terjadi di wilayahnya. "Seusai kejadian penghuni rumah kontrakan langsung diusir oleh pemilik kontrakan," kata Efendi.

Baca Juga

Viral! Beras Kemasan 5 Kg Tak Sesuai Takaran, Menteri Perdagangan Bilang Begini

Sementara Kapolsek Kotapinang Kompol Raymond Hutagalung saat dikonfirmasi mengatakan, perempuan dalam video berinsial RM (25) warga Kabupaten Paluta dan IH (30) warga Kotapinang. 

RM menarik rambut IH dipicu masalah perselingkuhan yang dilakukan korban dengan suaminya G (30). Meski peristiwa itu sudah menjadi sorotan, hingga kini belum ada pihak yang membuat laporan ke polisi.

Editor : Hasiholan Siahaan