Gerakan Belarasa LDD KAJ: Menyalakan Harapan, Menghidupkan Kemanusiaan Demi Keadaban Publik

JAKARTA,iNewsTangsel.id- Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta (LDD KAJ) menghadirkan gerakan “Belarasa: He(art) of Compassion and Hope” sebagai bentuk ajakan kepedulian sosial dan harapan bagi mereka yang membutuhkan demi terciptanya kesejahteraan bersama dan keadaban publik.
Gerakan yang ingin semakin menghadirkan keadaban publik dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia yang semakin memprihatinkan ini diperkenalkan dalam konferensi pers di Graha Pemuda, Gereja Katedral Jakarta, Senin (21/4/2025).
Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, menegaskan bahwa gerakan ini merupakan perwujudan dari iman yang diwujudkan secara nyata.
“Motivasi itu adalah tata raja, tata horizontal, kami datang ingin merasakan penderitaan untuk membantu sesama demi terciptanya keadaban publik,” ujarnya dalam jumpa pers di Graha Pemuda, kemarin.
Kardinal Suharyo menyebut bahwa inspirasi gerakan ini bersumber dari nilai iman Katolik dan ajaran Alkitab. Hati yang digerakkan oleh iman, menurutnya, akan mendorong setiap orang untuk berbuat kebaikan dan menjadi bagian dari solusi atas berbagai permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Kardinal Suharyo juga mengungkapkan bahwa Keuskupan Agung Jakarta telah menyerukan semangat berbela rasa sejak 2014. Dalam perjalanannya, gerakan ini diiringi dengan upaya memahami dan mengimplementasikan lima ajaran sosial gereja dalam kehidupan umat Katolik.
Salah satu ajaran yang diutamakan adalah penghormatan terhadap martabat manusia, yang diwujudkan antara lain dengan menyediakan rumah singgah bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Aksi nyata lainnya adalah mendorong upaya penghentian praktik perdagangan manusia.
Gerakan ini, lanjut Kardinal Suharyo, dilandasi pula oleh sila kelima Pancasila tentang keadilan sosial. Ia menekankan pentingnya solidaritas untuk menjembatani kesenjangan dan menyembuhkan “luka-luka kemerdekaan” seperti kemiskinan yang masih melanda banyak warga.
“Karena di mana pun akan selalu ada yang kuat dan lemah, kalau masing-masing berjalan sendiri, tidak akan tercapai kebersamaan itu perlu ada kesadaran bersama untuk menghadirkan keadaban publik demi terciptanya kesejahteraan bersama,” tuturnya.
Kardinal kelahiran Sedayu, Bantul, 9 Juli 1950 ini berharap gerakan ini mampu menginspirasi masyarakat dari latar iman mana pun untuk turut serta membangun bangsa.
Dalam kesempatan yang sama,Romo Adrianus Suyadi, SJ, Direktur LDD KAJ mengatakan bahwa Gerakan Belarasa merupakan panggilan moral dan spiritual yakni sebuah ajakan untuk melihat kembali wajah kemanusiaan kita dalam cermin belarasa.
“Belarasa bukan sekadar empati pasif. Ia adalah keberanian untuk hadir, untuk terlibat, untuk bertindak. Bukan demi amal sesaat, tetapi demi perubahan yang bermakna,” tambah Romo Adrianus.
Oleh karena itu, LDD KAJ mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk hadir, terlibat, dan bergerak bersama. Karena dalam setiap tindakan kasih yang sederhana, tersimpan kekuatan besar untuk mengubah arah zaman.
Aktor Tanta Giting yang dipercaya untuk menjadi Sutradara pertunjukan teater musikal, yang merupakan kolaborasi antara warga dan seniman mengaku ini kisah dalam pertunjukan musikal menjadi wadah untuk mengembangkan kemampuan sebagai bagian mewujudkan mimpi dan cita cita.
“Kisahnya tentang semangat anak- anak pesisir dalam mewujudkan mimpinya dan disini saya juga melibatkan anak anak disabilitas untuk ikut dalam pertunjukan musikal nanti dimana kadang jarang mendapat ruang untuk mengekspresikan diri dalam teater,”ungkapnya.
Dalam satu hari penuh, lintas iman, komunitas akar rumput, pelaku seni, dan publik akan bertemu dalam semangat kasih yang diwujudkan melalui karya, dialog, dan komitmen kolektif.
Kegiatan akan dibuka dengan Doa Bersama Lintas Agama, melibatkan tokoh-tokoh dari enam agama di Indonesia.
Tak ketinggalan beberapa kegiatan pendukung lain diselenggarakan untuk merayakan keberagaman ekspresi kemanusiaan, diantaranya Pameran dan Bazar Belarasa Kita, menampilkan karya komunitas dampingan dan kelompok difabel.
Ada juga pemutaran film dokumenter dan pernyataan dukungan dari mitra masyarakat sipil, tokoh publik, dan sektor swasta, sebagai tanda komitmen bersama untuk Belarasa,
Oleh karena itu, LDD KAJ mengundang seluruh lapisan masyarakat untuk hadir, terlibat, dan bergerak bersama. Karena dalam setiap tindakan kasih yang sederhana, tersimpan kekuatan besar untuk mengubah arah zaman.
Editor : Hasiholan Siahaan