Pentingkah Imunisasi Ulang untuk Anak Sekolah? Ini Penjelasannya!

JAKARTA, iNews Tangsel.id- Imunisasi tak berhenti saat anak masih bayi. Justru, saat memasuki usia sekolah, anak-anak membutuhkan imunisasi lanjutan (booster) untuk memperkuat perlindungan tubuh terhadap berbagai penyakit menular berbahaya.
Oleh karenanya,imunisasi bukan hanya tentang suntikan, tapi tentang perlindungan jangka panjang untuk anak-anak dari penyakit serius yang bisa mengancam.
Mewakili Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jaya, dr. Yogi Prawira menjelaskan, komitmen IDAI dalam memperluas edukasi imunisasi dan memperkuat kolaborasi lintas sektor. Karena pihaknya ingin pastikan anak-anak Indonesia terlindungi secara optimal sejak dini.
“Imunisasi sebagai "sparring partner" bagi tubuh. Artinya, imunisasi melatih sistem imun kita untuk melawan penyakit yang dilemahkan. Sehingga saat tubuh benar-benar terpapar penyakit asli, ia sudah siap bertarung,” kata dr. Yogi dalam rangkaian kegiatan Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2025 dengan talkshow “Pentingnya Imunisasi Lanjutan pada Anak Sekolah”, di Jakarta, baru baru ini.
dr. Yogi memaparkan, beberapa penyakit berbahaya seperti difteri, tetanus, pertusis, hingga polio, bisa menyebabkan komplikasi berat bahkan kematian jika anak tidak mendapatkan imunisasi. Untungnya, berkat program imunisasi, kasus-kasus penyakit ini sudah sangat jarang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
“Tapi, masih banyak orang tua yang belum menyadari imunisasi tidak berhenti di usia bayi atau balita. Anak usia sekolah juga membutuhkan imunisasi ulang atau booster, "ungkapnya.
Hal ini penting karena seiring waktu, kekebalan tubuh yang terbentuk dari imunisasi sebelumnya bisa menurun.
"Dengan adanya pengulangan imunisasi, perlindungan bisa diperpanjang dan diperkuat kembali,” imbuhnya.
Menurut dia, imunisasi booster ini bukan sekadar formalitas. Justru di masa sekolah, tubuh anak semakin aktif dan berisiko terpapar lebih banyak patogen, sehingga kekebalan tambahan sangat penting.
Apalagi, imunisasi juga tak terbatas pada anak-anak. Orang dewasa dan lansia pun dianjurkan untuk mendapatkan imunisasi tertentu, seperti saat pandemi COVID-19 lalu.
“Bahkan, imunisasi untuk penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) kini mulai tersedia dan sudah dapat diberikan kepada anak usia 6 tahun ke atas. Makanya, kami mengajak para guru sekolah dasar di DKI Jakarta untuk aktif menjadi agen perubahan dalam menyosialisasikan pentingnya imunisasi lanjutan di usia sekolah,” imbuh dr. Yogi.
Sementara itu, dr. Inggrita Wisnuwardani dari Dinkes DKI Jakarta menambahkan, imunisasi seperti campak-rubella, difteri, tetanus hingga HPV sangat krusial diberikan pada usia sekolah. Imunisasi ini dapat melindungi anak-anak dari penyakit yang bisa berdampak jangka panjang, bahkan hingga dewasa nanti.
“Imunisasi lanjutan untuk anak sekolah sangat penting untuk memperkuat perlindungan anak terhadap penyakit menular seperti campak, rubella, difteri, dan tetanus. Karena imunisasi dapat membantu anak-anak tetap sehat dan meningkatkan performa belajar mereka,” tutup dr. Inggrita.
Editor : Hasiholan Siahaan