Inovasi Rek-Wallet Terintegrasi untuk Dorong Inklusi Keuangan Digital di Indonesia

Sementara itu, riset dari JakPat pada paruh kedua 2024 juga menunjukkan, 94% Gen Z di Indonesia menggunakan e-wallet, baik untuk transaksi offline maupun online, di mana 60% di antaranya bahkan menjadikannya sebagai tempat menyimpan dana, mempertegas peran e-wallet yang tidak hanya sebagai alat bayar, namun juga instrumen simpanan.
Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) melihat perkembangan berbagai instrumen pembayaran digital saat ini memberikan pilihan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan setiap segmen masyarakat.
Yanti Pusparini, Direktur Eksekutif, ASPI, mengatakan, “Dengan demografi penduduk yang didominasi Gen Z, fitur-fitur yang menawarkan fleksibilitas dan kemudahan akses akan menjadi tuntutan bagi Penyedia Jasa Pembayaran untuk terus
berinovasi," katanya.
"Kolaborasi antara penerbit uang elektronik seperti OVO dan bank digital seperti Superbank melalui produk OVO Nabung ini diharapkan dapat membuka akses keuangan digital yang lebih luas, karena di sisi bank dapat menjangkau calon nasabah penabung baru dari customer based pengguna uang elektronik, yang sebelumnya masih underbanked atau unbanked. Diharapkan produk ini akan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, dimana produk yang diluncurkan dapat mendorong lebih banyak pengguna uang elektronik unregistered untuk beralih ke registered sehingga proses Know Your Customer juga akan lebih baik,” sambungnya.
OVO Nabung by Superbank yang berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjadi pilihan fitur rek-wallet yang #GakAdaRuginya dengan berbagai manfaat menguntungkan. OVO Nabung by Superbank memperkuat pengembangan inovasi teknologi OVO dalam inklusi digital keuangan yang bermula dari layanan sistem pembayaran, investasi, hingga kini rek-wallet.
Informasi lebih lanjut mengenai OVO Nabung bisa dipelajari di Pusat Bantuan OVO atau laman situs https://www.superbank.id/promo-mitra/mitra/ovonabung.
Editor : Hasiholan Siahaan