Angka PHK Tembus 74.000, Hadirnya Aplikasi Freelance ini Coba Jawab Kebutuhan Bisnis

JAKARTA,iNewsTangsel.id- Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terus menjadi perhatian serius di Indonesia. Data Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), sebanyak 74.000 pekerja tercatat mengalami PHK hanya dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2025. Kondisi ini pun begitu mencerminkan tekanan berat di sektor industri nasional.
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani menjelaskan, penurunan aktivitas industri dalam negeri menjadi salah satu pemicu utama gelombang PHK, yang berdampak pada perubahan strategi tenaga kerja di banyak perusahaan.
Dalam mencermati situasi ini, model kerja fleksibel berbasis digital muncul sebagai alternatif yang semakin relevan.
“Jelas, kenaikan jumlah pengangguran ini sangat signifikan dan tidak berhenti di sini. Karena itu, kita perlu revitalisasi padat karya. PHK ini menjadi perhatian yang sangat mengkhawatirkan,” katanya di Jakarta, baru baru ini.
Menanggapi kebutuhan ini, CEO Sribu. Ryan Gondokusumo mengungkapkan, platform freelancer terkemuka di Indonesia ini meluncurkan fitur terbaru yaitu JobPost.
Fitur dalam platform aplikasi ini pun coba dirancang untuk menyederhanakan proses pencarian freelancer berkualitas hanya dengan satu kali posting kebutuhan proyek.
“Kami paham di tengah ketidakpastian ekonomi, bisnis harus tetap gesit dan cermat. Fitur ini memungkinkan mereka untuk tetap produktif tanpa rekrutmen yang kompleks dan mahal,” ujarnya.
Dia pun memaparkan, dari datanya, saat ini memiliki lebih dari 1 juta freelancer, menjadikannya salah satu pasar freelance terbesar di Asia Tenggara.
Akan tetapi, tantangan terbesar tetap pada proses pencarian dan seleksi talenta yang tepat dalam waktu singkat. Untuk itu, fitur ini hadir diharapkan menjadi sebuah solusi atau jawaban atas tantangan ini.
“Melalui fitur ini, pengguna cukup mengisi deskripsi proyek, seperti desain grafis, pembuatan website, penulisan konten, hingga manajemen media sosial dan akan menerima berbagai proposal dari freelancer dalam hitungan jam,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, dengan fitur ini pihaknya ingin membuka lebih banyak kesempatan kerja bagi ribuan orang di Indonesia.
Alhasil, solusi untuk semakin memperluas lapangan kerja kini bisa dilakukan lewat akses digital yang lebih merata dan memberikan fleksibilitas waktu bagi pelaku bisnis, khususnya UMKM dan startup untuk memilih solusi terbaik berdasarkan proposal dan pendekatan kerja para freelancer.
“Fitur ini merupakan cara baru membangun tim kerja yang fleksibel. Praktis, cepat, dan sesuai kebutuhan,” tutupnya.
Editor : Hasiholan Siahaan