Wartawan Juga Rentan Sakit! Ini Pentingnya Cek Kesehatan Rutin

JAKARTA,iNewsTangsel.id- Di balik pemberitaan yang wara wiri beredar dan dibaca setiap hari, ada para wartawan yang bekerja di bawah tekanan deadline, situasi krisis, hingga jadwal tak menentu ditengarai jadi sebab perlunya medical check up bagi wartawan.
Tak banyak yang mengetahui, wartawan kerap menghadapi tekanan kerja luar biasa. Sehingga profesi ini ternyata sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan, baik bersifat kronis, seperti jantung, stroke hingga gangguan pencernaan maupun gangguan mental.
Psikolog dari RSKB Columbia Asia Pulomas, Feka Angge Pramita mengatakan, wartawan juga memerlukan dukungan psikologis agar tak merasa sendiri menghadapi tekanan profesi. Sehingga perlu ada ekosistem yang mendukung wartawan untuk mendapatkan bantuan psikologis tanpa stigma.
“Profesi wartawan sangat rawan terhadap kelelahan mental yang tidak terlihat. Banyak dari mereka mengalami burnout, gangguan tidur, hingga kecemasan berlebih. Tapi, mereka merasa tak punya waktu untuk memprosesnya,” kata Feka di Jakarta, baru baru ini.
Sementara itu, Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskuler, RS Premier Jatinegara, dr. Yanto Sandy Tjang menambahkan, tak hanya soal mental, gangguan fisik juga ikut mengintai.
Pasalnya, wartawan menunjukkan gejala kronis, seperti hipertensi dan pola makan buruk, kurang tidur dan stres kerja tinggi. Sehingga mengalami hipertensi, gangguan pencernaan, dan risiko jantung akibat pola hidup yang tidak sehat.
“Untuk itu, deteksi dini lewat medical check up rutin sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, CEO RS Premier Jatinegara. dr. Yustinus Henry Yogatama mengungkapkan, rumah sakit harus mampu menjadi penyedia informasi yang kredibel, akurat, dan mudah dipahami masyarakat. Apalagi, kolaborasi dengan media adalah bagian penting dari misi ini.
“Kami ingin menggeser paradigma ‘tunggu sakit, baru berobat. Jadi, sehat dimulai dari pencegahan’. Kami juga ingin menjadi jembatan untuk kesehatan masyarakat, terutama wartawan. Karena menjaga kesehatan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan, terutama bagi mereka yang setiap hari menjaga arus informasi tetap mengalir ke publik,” pungkas dr. Yustinus.
Editor : Hasiholan Siahaan