get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral Video Mesum Syakirah Durasi 7 Menit, Ini Linknya!

Viral! Pria Ngaku LSM Ngamuk di SD Gebrak Meja dan Tantang Guru bikin Murid Ketakutan!

Rabu, 28 Mei 2025 | 10:49 WIB
header img
Beredar video seorang pria mengaku anggota LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) mengamuk di sekolah dasar (SD). Foto: medsos

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Beredar video seorang pria mengaku anggota LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) mengamuk di sekolah dasar (SD).

Aksi tidak terpuji pria yang videonya viral itu, dilakukan dihadapan guru, kepala sekolah (kepsek) dan murid. Para murid yang menyaksikan aksi si pria tersebut ketakutan. 

Insiden ini terjadi pada Senin pagi, 26 Mei 2025, sekitar pukul 08.30 WIB di ruang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Duko 1, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Sumenep.

Pria bernama Muhlis yang mengaku dari LSM Bidik itu, tampak menggebrak meja dan bersikap agresif kepada guru dan kepala sekolah.  Aksinya sontak menimbulkan kepanikan, terutama karena sejumlah siswa sempat menyaksikan langsung keributan itu dari dekat.

Muhlis datang ke sekolah untuk mempertanyakan dugaan penyimpangan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang nilainya mencapai belasan juta rupiah. 

Namun, cara yang ditempuh justru berujung pada adu mulut dan ketegangan. Ia bahkan menantang guru dan kepala sekolah untuk memukul dirinya, sambil berulang kali mendekati dan memegang tangan beberapa orang di ruangan tersebut.

“Ayo pukul saya, pukul, pukul,” teriak Muhlis dalam video, dengan nada memancing emosi, seperti dilansir dari video viral di media sosial, pada Rabu, 28 Mei 2025. 

Kepala SDN Duko 1, Moh. Yunus, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut aksi Muhlis sebagai tindakan arogan yang menciptakan rasa takut di kalangan siswa.

“Sampai anak-anak menjerit-jerit, karena kejadian kemarin,” ujarnya. 

Ia juga menilai bahwa tindakan serupa pernah terjadi sebelumnya, meski dilakukan oleh orang berbeda yang saat itu mengaku sebagai wartawan.

Menurut Yunus, pihak sekolah telah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep melalui pengawas sekolah. Namun, mereka masih mempertimbangkan pelaporan ke kepolisian, demi menjaga proses belajar-mengajar tidak terganggu.

“Kalau kami laporkan ke polisi, nanti akan ada proses pemanggilan yang bolak-balik. Kasihan anak-anak kalau kegiatan belajar mereka terganggu,” jelasnya.

Meski begitu, Yunus menegaskan bahwa tidak semua anggota LSM bersikap buruk. Ia mengakui bahwa ada juga yang datang dengan cara baik dan komunikatif.

“Kalau kami tolak karena memang tidak ada anggaran, ada yang menerima dengan baik,” ujarnya.

Editor : Hasiholan Siahaan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut