Produk Manajemen Energi Ini Dorong Efisiensi dan Keberlanjutan Energi di Indonesia

JAKARTA, iNewsTangsel.id- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pembangunan jaringan transmisi sepanjang 48.000 km guna mendukung peningkatan kapasitas pembangkit listrik sebesar 71 GW hingga 2034.
Untuk itu, Schneider Electric meluncurkan produk produk manajemen energi terbaru, MCSeT with EvoPacT, di Jakarta, beberapa waktu ini.
“Kehadiran perangkat ini menandai komitmen kami terhadap keberlanjutan dan inovasi. Sehingga perangkat ini menjadi salah satu terobosan yang mendukung target ambisius pemerintah tersebut. Solusi ini tidak hanya meningkatkan masa pakai dan keselamatan, tetapi juga mendukung pengurangan jejak karbon,” kata EVP Power Systems Schneider Electric, Melton Chang.
Dia menjelaskan, perangkat ini merupakan perangkat manajemen energi canggih yang dirancang untuk menghadirkan solusi distribusi listrik yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Produk inovatif ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan energi yang kian mendesak, khususnya di Indonesia yang tengah mempercepat elektrifikasi industri.
“Apalagi, perangkat ini dirancang untuk menghadirkan solusi manajemen energi yang lebih efisien dan berkelanjutan untuk menjawab kebutuhan industri modern yang semakin berkembang,” tegasnya.
Sementara itu, President Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, Martin Setiawan menambahkan, pihaknya akan memfasilitasi perangkat ini untuk diproduksi di Cikarang, Jawa Barat, Indonesia untuk dipasarkan di pasar domestik maupun internasional.
“Inovasi ini mempertegas posisi Indonesia dalam pengembangan infrastruktur energi yang lebih cerdas dan terhubung secara global. Karena perangkat ini menjadi bukti kepercayaan kami terhadap industri lokal, serta kesiapan Indonesia menuju sistem kelistrikan yang lebih tangguh,”ucap Martin.
Martin memaparkan, perangkat ini hadir dengan berbagai keunggulan, termasuk desain yang lebih hemat 20 persen bahan baku dan teknologi pemantauan real-time berbasis IoT.
Dengan kemampuan mendeteksi 63 persen potensi downtime, perangkat ini memungkinkan pemeliharaan berbasis kondisi aktual, meminimalkan gangguan dan meningkatkan keandalan sistem.
Menariknya, MCSeT tidak lagi menggunakan gas rumah kaca SF6 pada pemutus sirkuitnya. Dengan masa tahan lebih panjang, perangkat ini menekan kebutuhan pemeliharaan dan penggantian.
"Hal ini dapat mendukung transisi energi yang ramah lingkungan. Perangkat ini tersedia tersedia dalam varian 12, 17,5, dan 24 kV, masing-masing dilengkapi sensor dan konektivitas terintegrasi,” pungkasnya.
Editor : Hasiholan Siahaan