Menteri Ketenagakerjaan Ajak Wisudawan Jadi Adaptif dan Siap Menghadapi Tantangan Global

JAKARTA,iNewsTangsel.id-Universitas Binawan terus berkomitmen dalam mencetak lulusan unggul dan adaptif dalam menghadapi persaingan global. Hal itu terlihat dalam prosesi Wisuda dan Angkat Sumpah Tahun Akademik 2024/2025, di Jakarta, belum lama ini.
Sebanyak 319 wisudawan resmi dikukuhkan, disaksikan oleh keluarga dan Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli yang menyampaikan orasi ilmiah.
Dalam pesannya, Prof. Yassierli mengapresiasi konsistensi Universitas Binawan dalam menghasilkan lulusan berkompetensi unggul dan adaptif.
Dia berharap, momen ini menjadi awal untuk membangun growth mindset dan budaya pertumbuhan yang akan menjadi modal penting untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia.
“Kalian adalah generasi yang siap menghadapi tantangan global. Saya aya yakin, kalian siap menjadi generasi yang adaptif, bijak menggunakan teknologi, termasuk AI, dan mampu menghadapi era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang penuh ketidakpastian,” tegas Yassierli dalam momen tersebut.
Sementara itu, Plt. Rektor Universitas Binawan, Prof. Henny Suzanna Mediani berharap, semua lulusan dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan demi kemaslahatan masyarakat. Selain itu, juga tetap menjaga integritas dan profesionalisme di dunia kerja.
“Setelah lulus, kalian akan menghadapi dinamika dunia kerja yang menuntut profesionalisme, integritas, dan kejujuran. Jaga nama baik almamater, jadilah agen perubahan positif di manapun kalian berada. Karena keesuksesan bukan hanya dilihat dari capaian akademik, tetapi juga kontribusi nyata bagi masyarakat,” imbuh Prof. Henny.
Pada kesempatan sama, Wakil Rektor Bidang Tata Kelola dan SDM, Farouk Abdullah Alwyni menerangkan, sebanyak 319 lulusan kali ini berasal dari berbagai program studi, termasuk Keperawatan, Profesi Ners, Fisioterapi, Teknologi Laboratorium Medis, Farmasi, K3, Gizi, Psikologi, dan Magister Kesehatan Masyarakat.
“Mayoritas mahasiswa menyelesaikan studi tepat waktu. Program profesi 1,5 tahun, sarjana rata-rata 3,5 tahun, dan sarjana terapan selama 4 tahun. Data kami menunjukkan 97 persen lulusan sudah bekerja dalam waktu kurang dari 6 bulan setelah lulus, dengan 42 persen langsung diterima kerja hanya dalam 1 bulan,” terang Farouk.
Farouk menekankan reputasi kampus ini sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif menjalin kerja sama internasional, termasuk beasiswa dan penempatan tenaga kerja luar negeri. Alumninya kini telah berkiprah di berbagai negara seperti Austria, Inggris, Jerman, Arab Saudi, Kuwait, Australia, Jepang, dan Singapura.
“Kami akan terus aktif menjalin kerja sama internasional. Para alumni yang tersebar di berbagai negara, mulai dari Eropa hingga Asia Pasifik, membuktikan kontribusi mereka di kancah global,” pungkas Farouk.
Editor : Hasiholan Siahaan