GE HealthCare dan Mandaya Hospital Group Bangun Pusat Rujukan Teknologi Medis di Asia Tenggara

JAKARTA, iNewsTangsel.id - Upaya mempercepat transformasi sistem kesehatan nasional terus digalakkan pemerintah melalui berbagai inisiatif, termasuk penguatan kolaborasi lintas sektor. Salah satunya terlihat dari kemitraan strategis antara GE HealthCare Indonesia dan Mandaya Hospital Group yang akan mengembangkan Mandaya Royal Hospital Antasari sebagai flagship reference site GE HealthCare di kawasan Asia Tenggara.
Langkah ini sejalan dengan agenda transformasi teknologi kesehatan yang menjadi bagian dari enam pilar reformasi sistem kesehatan nasional, sebagaimana didorong oleh Kementerian Kesehatan dalam Program Quick Win 2025 yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Fokusnya adalah percepatan integrasi teknologi medis, peningkatan mutu layanan, serta perluasan akses terhadap diagnostik modern.
Kriswanto Trimoeljo, President Director GE HealthCare Indonesia, menyebutkan bahwa percepatan adopsi teknologi tidak bisa dilakukan sendiri oleh satu sektor. “Diperlukan kemitraan erat antara pemerintah, penyedia layanan, dan sektor teknologi untuk benar-benar menghadirkan transformasi layanan yang berdampak luas,” katanya.
Menurutnya, keberhasilan Mandaya Royal Hospital Puri sebagai situs kolaborasi sebelumnya menjadi dasar kuat untuk mengembangkan rumah sakit baru ini. “Mandaya Puri telah menjadi rujukan internasional untuk layanan kedokteran nuklir. Kami melihat potensi besar pada Mandaya Antasari untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai pusat unggulan di kawasan,” ujarnya, Jumat (13/6/2025).
Dari pihak Mandaya, Ben Widaja, President Director Mandaya Hospital Group, menegaskan bahwa kemitraan ini bukan sekadar investasi teknologi. “Kami berkomitmen membangun layanan berbasis presisi yang berakar pada diagnosis akurat dan perawatan yang dipersonalisasi. Kemitraan ini juga akan memperkuat ekosistem pembelajaran regional,” jelasnya.
Ia menambahkan, pengembangan Mandaya Royal Hospital Antasari juga akan mencakup fasilitas pelatihan untuk tenaga medis dari dalam dan luar negeri. Rumah sakit ini dirancang untuk menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia sekaligus laboratorium pembelajaran teknologi kesehatan terbaru.
Elie Chaillot, President & CEO GE HealthCare International, menegaskan pentingnya Indonesia dalam strategi kawasan perusahaan. “Kemitraan ini memperkuat misi kami menghadirkan precision care ke lebih banyak komunitas. Kami melihat Indonesia sebagai pasar strategis dengan potensi besar untuk memperluas akses terhadap layanan diagnostik berkualitas tinggi,” ujar Chaillot.
Mandaya Royal Hospital Antasari, yang kini dalam proses pembangunan, akan mengusung teknologi pencitraan diagnostik terbaru dan layanan onkologi presisi. Rumah sakit ini juga akan berfungsi sebagai pusat pelatihan regional dalam kedokteran nuklir, memperluas jangkauan dampak inovasi teknologi medis tidak hanya bagi pasien di Indonesia, tetapi juga negara-negara tetangga di Asia Tenggara.
Editor : Hasiholan Siahaan