Ekonomi Indonesia Tak Bisa Lagi Andalkan SDA, Saatnya Berbasis Pengetahuan

JAKARTA,iNewsTangsel.id-Masa depan ekonomi Indonesia tidak lagi bisa bertumpu pada kekayaan sumber daya alam (SDA) namun juga ilmu pengetahuan ditengah jaman yang serba digital sekarang ini.
Oleh karena itu, Ketua Aliansi Kebangsaan, Pontjo Sutowo, mendorong transformasi menuju ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy) yang ditopang oleh penguasaan sains dan teknologi sebagai kunci daya saing global.
“Bangsa yang menguasai teknologi dan sains akan memimpin peradaban dunia. Sementara bangsa yang hanya mengandalkan sumber daya alam akan tertinggal,” tegas Pontjo dalam Forum Diskusi Grup bertema “Penyusunan Peta Jalan Penguatan Sistem Inovasi Nasional”, secara daring, baru baru ini.
Dia mengungkapkan, meski memiliki SDA yang melimpah, Indonesia masih belum mampu menjadikannya sebagai keunggulan kompetitif.
Alhasil,Indonesia dapat dikatakan masih dibilang tertinggal dalam inovasi. Data dari laporan Global Innovation Index (GII) 2023 yang dirilis oleh World Intellectual Property Organization (WIPO), Indonesia hanya berada di peringkat 61 dari 132 negara. Tertinggal dari enam negara tetangga di ASEAN, hal ini mencerminkan masih lemahnya sistem inovasi nasional.
“Akar masalahnya adalah belum terbangunnya ekosistem inovasi yang kuat, mulai dari regulasi, tata kelola, hingga sinergi kelembagaan. Selain itu, lemahnya kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha , tiga elemen penting dalam strategi Triple Helix,” imbuhnya.
Salah satu tantangan terbesar, lanjut Pontjo, adalah “Valley of Death”. Ini istilah untuk menggambarkan jurang besar antara hasil riset dengan penerapannya di dunia industri. Banyak inovasi dari lembaga riset dan perguruan tinggi yang gagal dikomersialisasi karena minimnya dukungan dari dunia usaha.
Dia mengatakan tanpa peran aktif industri sebagai pengguna sekaligus inkubator teknologi, hasil riset tidak akan berkembang menjadi solusi nyata. Misalnya, peran strategis Nokia dalam mentransformasi ekonomi Finlandia dari berbasis SDA menjadi kekuatan berbasis teknologi.
"Dunia usaha Indonesia harus lebih proaktif mengambil peran dalam membangun masa depan ekonomi nasional,” paparnya.
Untuk itu, dia menyampaikan, saat ini pihaknya tengah menyusun Peta Jalan Penguatan Sistem Inovasi Nasional bersama sejumlah mitra strategis. Inisiatif ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dari para cendekiawan dan pelaku kebijakan untuk mendorong kemandirian teknologi Indonesia.
“Dokumen ini nantinya akan disampaikan kepada pemerintah sebagai kontribusi pemikiran dari kalangan intelektual dan pemangku kepentingan untuk mempercepat penguasaan teknologi nasional,” pungkas Pontjo.
Editor : Hasiholan Siahaan