Sambangi Pondok Bambu, Yessy Gusman Ajak Lansia Tetap Semangat Jalani Hidup

JAKARTA, iNewstangsel – Aktris legendaris Indonesia, Yessy Gusman, tampil memberi semangat dalam kegiatan SAPA LANSIA: Lansia Berdaya, Pondok Bambu Bahagia yang digelar di Balai Warga RW 11, Pondok Bambu, Jakarta Timur, Senin (14/7/2025). Kegiatan ini diinisiasi oleh mahasiswa LSPR Bekasi sebagai bagian dari program pengembangan masyarakat (community development) yang menyoroti isu kesehatan mental dan kesejahteraan lansia.

Dalam talkshow yang berlangsung hangat, Yessy membagikan kisah hidupnya sebagai seorang figur publik yang tetap aktif berkarya meski usia terus bertambah. Ia menekankan bahwa masa tua bukan penghalang untuk menjalani hidup dengan penuh makna.

Baca Juga

Puspa Indah Taman Hati Tampil dengan Konteks Perempuan Kekinian, Tayang di Bioskop Pekan Depan

“Menjadi tua bukan akhir segalanya. Justru ini waktu untuk membagikan pengalaman, memberi inspirasi, dan tetap menjadi versi terbaik dari diri kita,” ungkap Yessy di hadapan para lansia peserta acara.

Program SAPA LANSIA sendiri sudah berjalan sejak Juni 2025. Mahasiswa LSPR dari kelas PRDC 26-1TP menggagas program ini sebagai bentuk nyata kepedulian generasi muda terhadap para lansia yang kerap menghadapi tantangan seperti kesepian, kehilangan peran, hingga penurunan kesehatan mental setelah pensiun.

Ketua Pelaksana, Surya Ananda Saputra, menjelaskan bahwa program ini diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan bagi para lansia, seperti senam bersama, penanaman tanaman obat keluarga (TOGA), pelatihan prakarya, hingga pemeriksaan kesehatan gratis.

“Kami ingin para lansia tetap produktif, semangat, dan merasa terhubung dengan lingkungan sekitar,” ujarnya.

Kegiatan puncak ini juga menghadirkan pameran hasil karya para lansia, seperti kerajinan tangan dan hasil panen dari kebun TOGA. Warga RW 11 menyambut baik program ini, terlebih karena para lansia merasa diberi ruang untuk berkembang dan dihargai.

Ketua RW 11, Bapak Indro, mengatakan kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan. “Talkshow dan kegiatan hari ini membuka ruang yang jujur dan menyentuh. Banyak lansia yang butuh diajak bicara, didengarkan, dan diberi ruang untuk tetap merasa penting,” tuturnya.

Dosen pengampu program, Sophia Bernadette, S.E., M.I.Kom, menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi media pembelajaran langsung bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu public relations dalam konteks sosial.

Program SAPA LANSIA diharapkan tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tapi bisa mendorong lahirnya lebih banyak aksi nyata dalam mendampingi dan memberdayakan para lansia di tengah masyarakat.

Editor : Aris